Tabanan – Setelah disosialisasikan selama sekitar enam bulan, tiket Harga Tanda Masuk (HTM) di Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, mulai awal tahun baru, Senin 1 Januari 2024 resmi mengalami kenaikan.
Manajser Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana saat dihubungi melalui telepon membenarkan bila mulai Senin 1 Januari 2024 tiket masuk ke DTW Tanah Lot resmi mengalami kenaikan. “Tiket masuk resmi naik tanggal 1 januari 2024 jam 06.00. Meski mengalami kenaikan, dibanding DTW lainnya di Bali harga tiket masuk ke Tanah Lot masih relatif murah,” katanya saat dihubungi, Senin (1/1/2024) siang.
Baca juga : Kunjungan Wisatawan Tembus 2 Juta Orang, Tanah Lot Gelar Open House
Disebutkan, harga tiket masuk ke Tanah Lot yang berlaku mulai awal tahun 2024 ini yakni untuk wisatawan mancanegara dewasa tiketnya menjadi Rp 75 ribu, naik Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu. Untuk anak-anak mancanegara Rp 40 ribu naik Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu. Tiket wisatawan domestik dewasa Rp 30 ribu, naik Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu. Tiket untuk golongan anak-anak domestik Rp 20 ribu, naik Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp 15 ribu. “Dibanding harga tiket masuk DTW di Bali lainnya, tiket masuk ke DTW Tanah Lot masih tergolong yang paling murah,” katanya meyakinkan
Ditanya tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot sepanjang tahun 2023, menurut Wayan Sudiana sudah menembus angka dua juta lebih wisatawan, tepatnya 2.025.419 orang wisatawan. “Astungkara sudah bisa mencapai angka dua juta kunjungan wisatawan, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.321.087 orang wisatawan,” paparnya
Baca juga: Penanaman Pohon Serentak di Tabanan, Pj Gubernur Mahendra Jaya Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan
Dari jumlah kunjungan wisatawan tersebut DTW Tanah Lot mampu membukukan pendapatan sejumlah Rp 74.481.484.525. Untuk tahun 2024 ini pihaknya menargetkan pendapatan bruto sejumlah Rp 58.500.000.000. Target pendapatan 2024 ini lebih rendah dari pendapatan tahun 2023 karena target ini dibuat jauh hari sebelum akhir tahun 2023 saat jumlah pendapatan belum diketahui secara pasti. “Tahun 2024 kita pasang target pendapatan yang realistis sekitar Rp 58,5 miliar yang optimis bisa tercapai,” pungkasnya. ***