Bacakan Puisi Aku Papua, Istri Gubernur Bali Tuai Pujian

17 Juni 2019, 10:08 WIB
Istri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster saat membaca puisi, berkolaborasi dengan seniman Papua di ajang PKB ke41

Denpasar – Applaus penonton membahana di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI ketika istri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster membacakan puisi penuh penghayatan berjudul “Aku Papua”.

Pengunjung arena PKB mendapat suguhan hiburan istimewa dengan munculnya berbagai inovasi dan yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster berkesempatan tampil di atas panggung mempersembahkan bakat seni dibidang puisi dan peran. Kali ini Putri Koster yang dikenal sebagai seniwati multitalenta ini mempersembahkan pembacaan puisi berjudul ‘Aku Papua’.

Puisi yang mendapat sambutan meriah penonton itu, dibacakan dalam pagelaran musik, tari dan puisi berkolaborasi bersama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua di Panggung Ayodya, Taman Budaya Art Center, Minggu (16/6/2019) malam.

Pagelaran bertajuk ‘Nggo Wor Bai Do Na Nggomar’, berarti ‘Kalau Tidak Menyanyi dan Menari Kami Akan Mati’ menyedot rasa penasaran pengunjung Art Center ketika orang-orang berpakaian khas Papua menarik sebuah rakit di sepanjang sungai Art Center dimana diatas rakit tersebut duduk Putri Koster.

Diawali pementasan tarian Isoholo di panggung Ayodya yang merupakan tarian khas Sentani. Tarian ini menggambarkan suka cita sebagai simbol kerukunan antar suku di Papua.

Pagelaran yang berlangsung selama dua jam ini mengundang decak kagum para penonton dengan memberikan aplaus kepada para seniman. Puisi ‘Aku Papua’ merupakan karya putra asli Bali, Prof. Dr. I Wayan Rai yang saat ini duduk sebagai Rektor Institut ISBI Tanah Papua.

Dalam sambutannya Prof. Rai mengatakan, pementasan 29 mahasiswa dan dosen ISBI Tanah Papua ke Bali kali ini merupakan bagian dari kunjungan balasan dari kunjungan Putri Koster ke Papua beberapa waktu lalu.

Meski baru akan berumur lima tahun, ISBI Tanah Papua berusaha menunjukkan penampilan terbaik dari seni dan budaya Papua.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, lahirnya UU No. 5 Tahun 2014 tentang Pemajuan Kebudayaan yang digagas saat menjadi anggota DPR, bertujuan menggairahkan pembangunan seni dan budaya di seluruh Indonesia dengan karakter seni dan budaya yang menjadi kekayaan daerah.

“Dahulu Indonesia sebelum dijajah oleh Belanda dan Jepang, Indonesia sangat kuat dengan tradisi dan budayanya,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Setelah merdeka, seni dan budaya tidak mendapat ekosistem yang baik. Itu sebabnya, banyak terjadi kekerasan, radikalisme dan terorisme di sejumlah daerah di Indonesia.

Karenanya, Koster menata kembali Pesta Kesenian Bali di awal pemerintahannya. Ia menginginkan agar PKB benar-benar menjadi ajang pesta yang sesungguhnya bagi masyarakat Bali.

Ia mengapresiasi keikutsertaan ISBI Tanah Papua untuk meramaikan Pesta Kesenian Bali XLI Tahun 2019 ini. Ini adalah momentum untuk mempererat rasa persaudaraan dan kebhinnekaan di Indonesia. (riz)

Berita Lainnya

Terkini