Bacaleg Perempuan PKB di Bali Lampaui Kuota 30 Persen

Pada Pemilu 2024, bakal calon anggota legislatif Partai Kebangkitan Bangsa PKB di Provinsi Bali telah melampaui 30 persen kuota perempuan.

6 Mei 2023, 14:30 WIB

Denpasar – Bakal calon anggota legislatif atau Bacaleg Partai Kebangkitan Bangsa PKB di Provinsi Bali telah melampaui 30 persen kuota perempuan pada Pemilu 2024.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Bali Abdul Halim mengatakan, hal itu di sela Deklarasi DPW Badan Persaudaraan Antar Iman atau Berani, di Denpasar, Sabtu 6 Mei 2023

Diketahui kuota PKB di Bali untuk pendaftaran bakal calon legislatif tahun 2024 sebanyak 360.

Jumlah ini, untuk PKB Bali sudah melebihi batas minimum kuota yang ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI yakni jumlahnya sebanyak 369 orang.

Kata Abdul Halim, tinggal melakukan eliminasi kepada bacaleg (bakal calon legislatif) yang sudah dilakukan penjaringan sejak tahun 2021 untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 sejak tahun 2021.

Untuk kuota di Bali, khusus kuota wanita sudah 40 persen, dan kuota non muslim 22 persen, karena itu khusus memenangkan Pemilu 2024 pihaknya sudah melakukan komunikasi pendekatan ke masyarakat.

Partainya menargetkan khusus di Bali seorang kadernya bisa lolos dan menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Tidak hanya itu, menargetkan 3 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali dan 12-13 kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di 9 Kabupaten se-Bali.

“Target kita minimal 1 DPR RI 3 DPRD Bali dan 12-13 kabupaten di seluruh Bali,” kata Abdul Halim menegaskan.

Diketahui pendaftaran Bacaleg tahun ini menerapkan sistem online.

Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi dan Pelantikan DPW Berani Suseno partainya siap membantu bacaleg yang kesulitan dalam pendaftaran online ke KPU.

Diakuinya, secara online pendaftarannya ditentukan satu pintu melalui DPP.

“Yang kita lakukan adalah membantu yang tidak bisa online pendaftarannya di LPP DPC, kalau yang tidak mengerti masalah media ya kami bantu,” kata psngusaha yang menjabat Ketua DPC Badung ini.

Berdasarkan fakta sejarah kelahiran partai politik berbasis massa Nahdlatul Ulama (NU) ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Namun kini menurutnya, warga NU tidak hanya warga NU muslim sendiri, melainkan NU yang beraliran moderat yang sangat respek pada perbedaan.

Di Bali sendiri kata dia, pernah digelar muktamar PKB saat zaman Gus Dur dan saat itu pernah tembus seorang dewan di Pusat.

“Mudah – mudahan tahun ini akan hadir, karena itu target kita seperti diatas insya Allah kita akan kembali karena fakta sejarah pernah hadir DPR RI di Bali saat zamannya Gus Dur,” tandas Suseno mengakhiri. ***

Artikel Lainnya

Terkini