Bali Hijau dan Bersih, Tabanan Gencarkan Kader Kelompok Bank Sampah

7 Juni 2016, 16:28 WIB

Kabarnusa.com
Masalah sampah menjadi perhatian serius Pemkab Tabanan dengan terus
memantapkan kader kelompok bank sampah guna memilah-milah sampah untuk
nantinya dikelola sehingga memiliki nilai lebih.

Berkaitan dengan
itu, Sebanyak 85 orang perwakilan dari anggota 17 kelompok bank sampah
mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang diselenggarakan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Tabanan.

Kegiatan berlangsung pada Selasa (7/6/2016) di ruang rapat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan.

Bimtek ini digelar untuk mengimplementasikan Bali Clean and Green sehingga tidak hanya menjadi slogan semata.

Bimtek dibuka langsung oleh Kepala DKP I Wayan Sugatra dan dihadiri sejumlah SKPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Kepala
Bidang Persampahan Ni Made Ayu Wikarmini menjelaskan, kegiatan bimtek
ini dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu dengan bimtek pengolahan
sampah serta monitoring dan mengevaluasi bank sampah di kecamatan yang
belum terbentuk.

Jumlah peserta yang mengikuti bimtek ini sebanyak 85 orang. Mereka terdiri dari perwakilan 17 kelompok bank sampah.

Masing-masing
kelompok terdiri dari lima orang perwakilan. Bimtek ini berlangsung
selama empat hari, mulai dari 7 sampai 10 Juni 2016 mendatang.

“Dengan
kegiatan bimtek ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi para kader bank
sampah. Sebab, selama ini wawasan mereka mengenai pengolahan sampah dan
memanajemen bank sampah masih perlu pembinaan,” harapnya.

Kepala
DKP Tabanan yang dibacakan Wayan Sukandrayasa mengatakan, pengelolaan
sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Di
mana dalam pengelolaan sampah adalah untuk mengubah paradigma sampah
dari kumpul, angkut, buang menjadi kumpul, pilah, olah, angkut dan
buang, jadi sampah yang memang tidak dapat diolah dapat dibuang ke TPA
(tempat pembuangan akhir).

“Dengan adanya pengelolaan sampah,
berbagai manfaat yang diperoleh seperti hemat sumber daya alam, hemat
energi, hemat lahan TPA, lingkungan asri serta dapat menghemat uang
belanja,” jelasnya.

Dalam pengelolaan bank sampah pada dasarnya
untuk mengajak masyarakat memilah sampah, yang mana memilah sampah
merupakan pekerjaan yang sangat sulit karena menyangkut kebiasaan,
budaya dan ketidak pedulian sebagian masyarakat yang sangat rendah.

Melalui bank sampah, akhirnya ditemukan satu solusi inovatif untuk memaksa masyarakat memilah sampah.

“Dengan
kegiatan bimtek ini, saya mengajak semua untuk ikut serta mengurangi
volume sampah di TPA. Salah satunya, dengan menjadi kader bank sampah
mengolah daur ulang sampah menjadi kerajinan seperti ini,” jelasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini