Bali Jadi Syurganya Pesta Wedding

1 Mei 2014, 20:44 WIB
Konferensi pers Bali Wedding Association BWA  (foto:KabarNusa)

KabarNusa.com,
Denpasar – Anda tak perlu repot atau bersusah payah mengurus pesta pernikahan
jika ke Bali, karena banyak pengusaha bisnis pernikahan yang siap menjadikan
momen berharga dalam hidup menjadi pengalaman tak terlupakan.

Bali
kini tidak hanya menjadi tempat yang indah dikunjungi oleh wisatawan
namun juga sebagai saksi bagi ikatan tali kasih bagi mereka yang ingin
menggelar pesta pernikahan di Pulau Seribu Pura. Beberapa lokasi yang diminati sebagai tempat digelarnya prewedding hingga pesta pernikahan sebut saja obyek wisata Garuda Wisnu Kencana, Pantai Kuta dan banyak hotel hingga resor-resor mewah yang tidak terhitung jumlahnya,

Dengan
pemandangan panorama alam menawan, menjadikan Bali sangat cocok bagi
mereka yang ingin mengucapkan ikrar sumpah sehidup semati bersama.
Dengan potensi yang dimiliki itulah, tak heran banyak orang yang
berdatangan terutama kalangan artis dan jetset dan masyarakat lainnya
yang sengaja menggelar pernikahan di Pulau Dewata.

Begitulah,
potensi pasar itu menjadikan bisnis pernikahan atau wedding di Bali
berkembang pesat belakangan ini. Bahkan, kini setelah pertumbuhan bisnis
pernikahan kian maju, cukup banyak pelaku bisnis tersebut memandang
perlu berhimpun ke dalam satu wadah  bersama.

Wadah para pelakyu
bisnis pernikahan sepakat mendirikan organisasi yang dinamakan Bali
Wedding  Association (BWA) yang telah resmi dilantik Ketua Perhimpunan
HOtel dan Restoran (PHRI) Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati atau
dipanggil Cok Ace pada 23 April 2014.

Terpilih sebagai Ketua
Deden Saefullah dan Wakil Ketua Ricky Bambang Sudibyo untuk masa
kepengurusan dua tahun 2014-2016. Peluncuran organisasi BWA dilaksanakan
di Taman Bagawan, Tanjung Benoa, Badung pada Rabu 30 April 2014 malam
yang disaksikan ribuan undangan.

“Wadah yang kami dirikan ini
untuk menyatukan komunitas bisnis pernikahan dan mengingatkan akan
pentingnya pengorganisasian bisnis pernikahan di Bali,” papar Ketua BWA
Deden saat konferensi pers.

Terlebih, menghadapi masuknya era
perdangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015, di mana pelaku
bisnis pernikahan dunia akan mewarnai pasar di Tanah Air sehingga
menuntut profesionalisme pelaku usaha di bidang itu.

Seluruh
profesi dan aspek lainnya yang terkait bisnis pernikahan seperti Wedding
Organizer WO, Photographer dan Videographer, catering, entertainment
dan lainnya harus siap bersaing dengan tenaga kerja asing.

Keberadaan
BWA itu, juga untuk melindungi pelaku bisnis pernikahan serta
mengkonter terhadap keberadaan pemain bisnis pernikahan yang ilegal.
JIka ada perbedaan atau persoalan di antara anggota bisnis pernikahan
diharapkan bisa diselesaikan lewat organisasi tersebut.

“BIsnis
pernikahan di Bali sangat prospektif seiring semakin perkembangan sektor
pariwisata di Bali,” tambahnya dalam acara yang dihadiri Kepala Dinas
Pariwisata Bali IB Subiksu.

Dengan banyaknya orang luar Bali
yang menggelar pesta pernikahan di Pulau Seribu Pura, tentunya semakin
menggairahkan bisnis pernikahan sehingga berdampak positif juga bagi
pariwisata.

Orang datang ke Bali, banyaSalah satu program
mendesak kata Deden adalah pendataan terhadap keanggotaan BWA, yang
dimaksudkan untuk mengetahui secara jelas dan akurat, berapa sebenarnya
anggota atau pelaku bisnis pernikahan di Bali.

Pendataan dinilai
penting sebagai upaya untuk menepis atau menjauhkan isu bahwa pernikahan
beda agama atau pernikahan sejenis di Bali itu bisa dilakukan.
Ditegaskan, bahwa pernikahan yang bisa digelar di Bali yang ditangani
oleh BWA adalah yang sudah sesuai persyaratan sebagaimana diatur dalam
UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1970.

“Kami arahnya akan memmbuat
kode etik untuk standarisasi mutu pelayanan yang harus dipatuhi
pengusaha bisnis wedding sehingga tidak melenceng dari norma, agama dan
kaidah-kaidah yang berlaku,” imbuhnya dalam acara yang dipandu MC
ternama di Bali, Lukas BUndi yang akrab disapa Elbi. (rma)

Berita Lainnya

Terkini