Bali sebagai Teladan: Bersih dari Sampah, Berani Berubah!

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, hadir dengan senyum penuh kebanggaan, melihat bagaimana Bali—provinsi kecil dengan semangat besar—berani menjadi teladan dalam upaya membersihkan sampah

12 April 2025, 12:01 WIB

Denpasar— Di bawah langit cerah Bali yang memancarkan harapan, panggung Ardha Candra di Taman Art Center menjadi saksi peluncuran sebuah gerakan monumental yang digagas oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.

Dengan dentang kulkul yang penuh makna, Jumat lalu (11/4), Gerakan Bali Bersih Sampah resmi dimulai.

Momen ini tidak hanya menggugah hati warga Bali, tetapi juga menarik perhatian nasional.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, hadir dengan senyum penuh kebanggaan, melihat bagaimana Bali—provinsi kecil dengan semangat besar—berani menjadi teladan dalam upaya membersihkan sampah.

Bahkan dia menyebut Bali sebagai wajah Indonesia bagi dunia, menunjukkan bahwa gerakan ini lebih dari sekadar deklarasi; ia adalah aksi nyata yang menginspirasi.

“Saya masih ingat aksi besar pembersihan sampah laut oleh Forkompinda Bali, yang menjadi perhatian dunia pada Desember lalu. Bali bukan sekadar destinasi wisata, tetapi representasi global.

Hari ini, kita membuktikan bahwa Bali bisa menjadi contoh konkret, bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan tindakan,” ujar Hanif dengan suara penuh harap.

Gubernur Koster, dalam pidatonya, membakar semangat para hadirin. “Tanah Bali adalah tanah kita bersama. Menjaga kebersihannya adalah tanggung jawab kita semua,” katanya lantang.

Ia tidak hanya berbicara soal pentingnya tempat sampah yang sesuai jenisnya, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memelihara alam Bali agar tetap hijau dan bebas polusi.

Langkah nyata pun telah dimulai sejak lama. Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 dan pembatasan plastik sekali pakai telah digulirkan, memberi arahan kepada desa-desa untuk mengelola sampah dari sumbernya.

Sanksi tegas pun dijanjikan bagi yang lalai—dari penundaan bantuan hingga pencabutan izin usaha.

Meskipun perjalanan menuju Bali bebas sampah tidak mudah, upaya ini terus berlanjut. Gubernur Koster optimis bahwa Bali bisa mencapainya pada Januari 2026.

Dengan pendekatan yang komprehensif—pengelolaan sampah organik menjadi kompos, daur ulang sampah anorganik melalui bank sampah, hingga teknologi incinerator untuk residu—Bali tengah melangkah menuju masa depan bersih dan hijau.

Peluncuran ini menjadi simbol kebersamaan. Tidak kurang dari 4.000 peserta lintas sektor hadir, termasuk kepala daerah se-Bali, TNI, Polri, bendesa adat, hingga komunitas lingkungan hidup.

Di bawah bendera yang sama, mereka bersatu untuk satu visi besar: Bali yang bersih, Bali yang menjadi contoh bagi Indonesia dan dunia. ***

Berita Lainnya

Terkini