Bangun Jaringan Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba

2 September 2017, 20:42 WIB

JAKARTA – Untuk melawan narkoba perlu dibangun jaringan yang kuat di seluruh pelosok Indonesia guna menyelamatkan generasi muda. Hal itu mengemuka dalam Diskusi panel digelar PMN (Pemuda Melawan Narkoba) bekerja sama IP INSTITUTE (Indonesian Pillar Institute) belum lama ini.

Tema diangkat Refleksi Idul Qurban dan Korban Narkoba, menghadirkan tiga Panelis Harianto Oghie sebagai Sekretaris LP Ma’arif NU, Tamrin Barubu sebagai Presiden PMN dan Abdul Rauf sebagai Ketua Umum IP Institute.

Tamrin mengungkapkan, Indonesia dulu mampu mengusir penjajah namun narkoba mampu masuk ke pelosok pelosok masyarakat. Untuk itu, harus dibangun jaringan melawan narkoba.

“Narkoba ini adalah rangsangan ke urat saraf yang dapat merusak tubuh kita, ini sangat berbahaya tapi lebih tajam lagi mampukah kita sama sama bergerak dan bersinergi untuk mengatakan Tidak untuk narkoba,” tandasnya.

Persoalan dihadapi saat ini adalah ada oknum bermain, sehingga jika ada niat seluruh pejabat daerah maka narkoba bisa dihanguskan tapi narkoba masih banyak beredar ini artinya ada mafia.

“Lawan utama kita adalah mafia. kunci utama adalah menyatukan persepsi bagaimana melawan oknum oknum tersebut,” sambungnya.

Harianto panelis lainnya menjelaskan, berqurban bukan hanya saat Idul Adha namun kapanpun waktunya, bisa berkurban maka dil uar zulhijjah pun kita bisa berbagi daging kepada sesama.

Ada berapa hal yang mempengaruhi peredaran narkoba, yang pertama adalah globalisasi dan hedonisme. Banyak anak anak yang menjadi pecandu narkoba karna frustasi dalam hidup dan hedonis.

“Disinilah peran IP Institute untuk mencegah itu semua. Jejaring narkoba ini tidak terlihat dan ini harus kita putus, yang kedua dari segi edukasi,” sambungnya.

Di pendidikan Pesantren diajarkan betul anak anak santri tidak pernah terjerat narkoba. Kalangan yang hidupnya hedonis paling mudah dijerat narkoba kalaupun ada orang yang non hedonis terjerat maka itu dari pengaruh luar.

Ketua Umum IP INSTITUTE, Abdul Rauf akan mendukung program pemerintah yang pro rakyat, tidak lain menjaga konsesus.

Baru-baru ini kita mengangkat sebuah kasus tentang seorang janda dari suami seorang pejuang yang dimakamkan di taman makam pahlawan. Meninggalkan 5 (Lima) orang anak dan 3 diantaranya menderita penyakit yang sulit dipahami, satu orang sudah meninggal dunia lebih awal.

Sampai hari ini pemerintah tidak hadir dalam kasus ini. Kemudian soal idul adha adalah momen yang sangat menarik. Pada kisah habil dan qabil ada korban yang diterima dan ada yang tidak terima.

Hari ini orang menilai qurban itu potong sapi namun kita pahami qurban itu memberikan pemikiran juga berqurban.

Kekuatan kita ada di pelajar dan pemuda bila ini terjerat narkoba maka dirusaklah generasi kita, intinya Indonesia kita jadi lemah karena kekuatan Indonesia dimulai dari generasinya.

“Menyelamatkan pemuda dari narkoba adalah menyelamatkan generasi Indonesia,” tegasnya. (des)

Berita Lainnya

Terkini