![]() |
Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti dan Ketua DPRD Ketut Suryadi saat studi banding ke Surabaya (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com,
Surabaya- Selain diskusi di Tabanan, dalam rangka Pekan Pembangunan
Daerah yang dilaksanakan 19 – 25 Juni, Pemkab Tabanan mengadakan studi
banding, berguru tentang pembangunan kota Satelit di Surabaya, Senin –
Rabu (23-25/6).
Bupati
Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti selaku pemimpin rombongan Pemkab Tabanan,
saat diterima di Balai Kota Surabaya, Selasa (24/6) mengemukakan,
maksud dan tujuan studi banding ini untuk mengetahui lebih mendetail
tentang pengembangan konsep kota satelit di Surabaya.
“Kami ingin
mengetahui mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada
pengelolaannya sehingga tercipta kota yang mandiri dan berwawasan
lingkungan,” tegasnya.
Bupati Wiryastuti menegaskan hal itu
karena dalam pembangunan kota satelit di Tabanan pihaknya ingin tetap
mempertahankan Tabanan sebagai daerah pertanian.
“Pembangunan
kota satelit yang kami inginkan tetap berwawasan pertanian. Jangan
sampai untuk kepentingan kota satelit lahan pertanian di Tabanan habis,”
katanya.
Sementara itu, Kepala Bapeda Kota Surabaya Agus Imam
Sonhaji saat menerima rombongan Pemkab Tabanan mengemukakan, pembangunan
kota satelit Darmo di Surabaya dimulai sejak tahun 1978 yang diawali
dengan perangkat hukum berupa Perda.
“Pembangunan dimulai dengan pembuatan Perda No. 23/1978 tentang MPS – Master Plan Surabaya – tahun 2000,” paparnya.
Selain
pemaparan, dalam pertemuan antara rombongan Pemkab Tabanan dengan
Bapeda kota Surabaya dan SKPD terkait juga diisi dengan diskusi.
Pada
studi banding yang dipimpin langsung Bupati Wiryastuti ini turut serta
Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi, Ketua Fraksi PDIP Made Dirga, Asisten
II, Kepala Bapeda, Dinas PU dan Kabag Humas.
Bupati mengajak sejumlah pengembang dari DPD REI Bali dan wartawan yang bertugas di Kabupaten Tabanan.
“Kami
ingin studi banding ini bisa menghasilkan langkah konkrit dan Rencana
tindak lanjut terkait pembangunan kota satelit di Tabanan,” ujar Bupati
Wiryastuti kepada wartawan seusai diskusi (gus)