Kabarnusa.com –
Dalam membangun pariwisata di Kabupaten Badung keberadaaan stakeholder
industri pariwisata hingga serikat pekerja sangatlah memainkan peranan
penting sehingga semua elemen dan kekuatan itu harus bersinergi dan
terkoordinasi dengan baik.
Pasangan calon Bupati Badung Nyoman
Giri Prasta dan Wakil Bupati Ketut Suiasa (Giriasa), telah merancang
program visi misi yang mencakup semua sektor, termasuk di dalamnya
sektor pariwisata.
Diketahui, selama ini Badung bertunpu pada
pendapatan dari sektor Pariwisata. Karenanya, pasangan nomor urut 1
berkomitmen mengembangkan potensi pariwisata yang berkelanjutan.
Dikatakan, Giriasa dalam UU Nomor 10 tahun 2009 jelas mengatur bagaimana pengembangan pariwisata di Indonesia.
Untuk itu, Giriasa akan tetap mengedepankan stakeholder pariwisata melalui PHRI, komponen pariwisata, dan serikat pekerja.
“Inilah
yang akan kami ajak untuk membangun bersama-sama pariwisata Badung yang
berkelanjutan,” tegas Giri Prasta dalam diskusi bersama PHRI Badung dan
HPI di Hotel Crystal Kuta Senin (2/11/2015).
Tidak hanya itu,
Giriasa juga akan rutin menggelar Meeting Gathering bagi pelaku
pariwisata di Badung minimal satu bulan sekali.
Hal itu, akan lebih memaksimalkan peran Dinas Pariwisata untuk melakukan proteksi.
Menyinggung
promosi pariwisata, kata Giri Prasta, memang tidak hanya mengandalkan
promosi lewat internet dan media elektronik saja, melainkan harus
sentuhan tepat.
Bahkan, sekalupun menelan anggaran besar hingga
10 Miliat misalnya, sepanjang bisa dipertanggungjawabkan sesuai
peraturan perundang-undangan dan mendukung kepentingan pariwisata Badung
dan Bali umumnya, akan dia lakukan.
Dia melanjutkan, ada tiga
komponen dasar dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan yakni
pemerintah, stakeholder pariwisata, dan wisatawan.
Untuk
kedepannya, Pasangan Giriasa siap bekerjasama dengan pihak lain untuk
membuat komputerisasi online seperti yang dilakukan oleh negara-negara
lain.
Dicontohka, China yang sudah menggunakan ‘Blackbox’,
sehingga semua data terekam. Jadi akan meningkatkan PAD, misalnya dari
pajak hotel dan restoran.
“Kami harus membangun komunikasi yang sinergis, agar mampu meningkatkan kunjungan dari pariwisata,” tutupnya. (kto)