Banjar Berseri Astra, Berkolaborasi Manfaatkan Lahan Tidur Wujudkan Kesejahteraan

10 Oktober 2020, 14:45 WIB

Kebun Berdaya Krama di Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar yang
sebelumnya merupakan lahan tidur untuk pembuangan sampah kini
dimanfaatkan warga setempat dengan membuat kebun berisi tanaman dan buah
untuk memenuhi kebutuhan warga saat pandemi Covid-19/foto: Kabarnusa

Denpasar – Masa pandemi Covid-19 memiliki arti tersendiri bagi warga
Banjar Tegeh Sari Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utara karena berkat
kegigihan dan kreativitas dalam memanfaatkan lahan-lahan tidur selain bisa
memberikan manfaat langsung bagi warga juga mengantarkannya meraih predikat
sebagai Banjar Berseri Astra.

Berada di tengah pusat Denpasar, Ibu Kota Provinsi Bali, banjar yang dihuni
162 krama atau kepala keluarga, tentunya menghadapi masalah cukup komplek.
Masalah kependudukan, lingkungan hingga persoalan sampah, belum bisa
terpecahkan.

Tak heran, jika Lurah Tonja Ade Indah Sari Putri, kala itu, secara jujur
mengakui jika selama bertahun-tahun, Banjar Tegeh Sari, dikenal sebagai
wilayah yang sulit dikendalikan.

“Terutama masalah sampah dan kependudukan, syukurnya setelah terus berbenah,
apalagi setelah ada dukungan Astra, saya sangat senang, warga benar-benar
mendukung sehingga kini membuahkan hasil,” ucap Ade saat peresmian Banjar
Tegeh Sari sebagai Banjar Berseri Astra, Jumat (9/10/20).

Menurut Penyarikan atau Sekretaris Banjar Tegeh Sari Putu Adi Tama (41),
pandemi ini, rupanya membukakan kesadaran untuk lebih memperhatikan protokol
kesehatan, juga bagaimana mengatasi dampak Covid-19 terhadap kehidupan
masyarakat.

Terlebih, tidak sedikit masyarakat yang terdampak pandemi , kehilangan
pekerjaan, tingkat kecemasan tinggi di tengah kota yang memiliki keragaman
sosial, budaya, agama hingga mata pencaharian.

Meski begitu, pandemi ini, tidak lantas menjadi kendala bagi warga setempat
untuk terus berbenah. Sikap keterbukaan, keinginan masyarakat untuk maju,
wawasan pengetahuan dan informasi teknologi, membuat semua masalah bisa
dikomunikasikan, dikoordinsikan dengan baik.

“Kelebihan banjar kami, hampir semua sudah menguasai digitalisasi, ada CCTV
dan radio pemancar ulang untuk koordinasi di lapangan maupun banjar,”
sebutnya.

Dengan memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Instagram, facebook, warga
membahas menyelesaikan persoalan mereka seperti lingkungan dan sampah.
Demikian juga, kegiatan adat dan lainnya, memanfaatkan media sosial sehingga
lebih cepat dan efektif diketahui masyarakat.

Syukurnya, berkat keseriusan dan kreativitas warga dalam menangani masalah
lingkungan seperti sampah dan lahan-lahan tidur atau tidak produktif ini,
mendapat perhatian khusus Grup Astra Bali.

Peresmian Banjar Tegeh Sari sebagai Banjar Berseri Astra, Jumat
(9/10/20)/foto: Kabarnusa

Setelah melewati penilaian ketat, bersaing dengan banjar lainnya, akhirnya
Astra menjatuhkan pilihan kepada Banjar Tegah Sari melalui bantuan Corporate
Social Responsibility (CSR).

Melalui bantuan Astra, pihak banjar turut mensosialisasikan disiplin Protokol
Kesehatan (Prokes) kepada masyarakat.

Juga, bantuan lainnya seperti tempat cuci tangan wastafel di depan banjar dan
bantuan lainnya untuk mendukung kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 maupun
untuk penataan lingkungan.

“Kami menjaring aspirasi, mengajak masyarakat yang terdampak secara ekonomi,
dengan menyiapkan perarem sebagai turunan awig-awig, tentang pengelolaamn
lahan-lahan tidur yang bermasalah, karena secara hukum adat berhak menata,”
ungkapnya.

Menyadari, pandemi ini belum tahu kapan berakhir sehingga yang menjadi fokus
pengurus banjar bagaimana membantu ketahanan pangan keluarga. Untuk itu, semua
lahan-lahan tidur yang tidak produktif, dimanfaatkan diolah menjadi lebih
bermanfaat untuk warga sehingga kesejahteraan meningkat.

“Kami manfaatkan lahan tidur seluas 2 are atau 200 meter persegi untuk kebun
yang kami namakan kebun berdaya krama,” ucapnya. Terbangunnya lahan tidur yang
disulap nenjadi kebun indah ditanami sayur mayur, buah-buahan lainnya, tak
lepas berkat dukungan pihak Astra.

Demikian juga, pelibatan partisipasi masyarakat dalam mengolah lahan-lahan
tidur menjadi kebun-kebun yang diperuntukkan bisa memenuhi kebutuhan warga.
Semua warga setempat, dipersilakan memetik, memanfaatkan sayuran dan buah yang
ada di kebun itu.

Diharapkan, konsep penataan kebun berdaya ini, bisa berkelanjutan.

Selain dari aspek lingkungan juga diperhatikan juga memberi manfaat atau
kesejahteraan langsung kepada masyarakat. Tanaman dipilih yang relatif cepat
bisa dipetik atau dipanen dalam jangka waktu dua bulan.

Ada beberapa lahan tidur lainnya yang juga dimanfaatkan sebagai kebun, bekerja
sama berkolaborasi dengan pemilik lahan maupun masyarakat lainnya. Sudah
barang tentu, dukungan pendanaan maupun peralatan operasional lainnya seperti
untuk rumah pembibitan, tong sampah dari Astra Group Bali.

Ketua Koordinator Wilayah Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa Suryaputra
mengatakan, melalui program BBA (Banjar Berseri Astra), masyarakat dan
perusahaan dapat berkolaborasi bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat,
dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Sebelumnya di bulan Juni, kami telah melakukan penandatanganan kerjasama
antara Banjar Tegeh Sari dengan Grup Astra Bali,” ucapnya. Dijelaskan Astawa,
program kerjasama mencakup 4 pilar yg pertama pilar Kesehatan, yaitu program
kesehatan dengan posyandu balita, lansia dan sebagainya.

Astawa menambahkan, pihaknya tentu tidak asal comot dalam penentuan program
Banjar Berseri Astra. Lebih dahulu dilakukan maping secara matang dengan
melihat pengurus, sumber daya yang ada serta dukungan dari masyarakat maupun
pemerintahan setempat.

“Kami memilih, kalau semua unsur dari pengurus banjar, pihak desa dan secara
masyarakat kreatif, desanya juga prokatif bisa berkolaborasi,” tandasnya.

Disebutkan, sesuai program empat pilar Astra, kali ini berbeda dari sebelumnya
sebab lebih memiliki tantangan, karena adaa di perkotaan. Sebut saja, masalah
penghijauan dan lingkuangan, tentunya banyak memberikan impact atau dampak ke
masyarakat.

Juga, pendidikan dan kreativitas, pihaknya ingin Astra bisa mendayagunakan
semua potensi yanga ada.

Mendayagunakan program awal di penghijauan dan lingkungan selama pandemi.
Meskipun program kesehatan seperti Posyandu tetap berjalan , juga pendidikan
yang lebih fokus pada pemberian bantuan seperti pompa air di sekolah.

Ketua Koordinator Wilayah Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa
Suryaputra/foto: Kabarnusa

Diakuinya, sejauh ini masih fokus untuk program penghijauan dan lingkungan.
Nantinya, jika sudah ada komitmen bersama pemerintah saat pandemi ini, baru
akan diarahkan ke pendidikan.

Dalam kesempatan peresmian Banjar Berseri Astra, Camat Denpasar Utara I Nyoman
Lodra, menyatakan, atas bantuan CSR Astra, kami secara pribadi dan lembaga
menyampaikan terima kasih.

“Atinya CSR ini, sudah membantu pembangunan dalam bentuk sekala kecil di
Banjar Tegeh Sari,” imbuhnya.

Diharapkan, dengan bergulirnya CSR, sesuai slogan Bangsa Menuju Sejahtera,
pihaknya mendukung semoga kemajuan yang dicapai Astra ini, tetap selalu ingat
dan memberikan dukungan kepada masyarakat termasuk di wilayahnya.

Program CSR Astra ini, diharapkan bisa bergulir, apalagi bisa sampai ke
tingkat bawah seperti dusun.

Mengingat Bali yang mengandalkan parwisata, dengan pandemi ini banyak
masyarakat yang terdampak secara ekonomi, kemudian terlibat dalam program yang
mendapat dukungan Astra di wilayanya.

Sementara, Lurah Tonja Ade Indah Sari Putri, juga mengaku bangga dengan
dukungan Astra karena untuk pertama kali, salah satu banjar di wilayahnya
terpilih menjadi Banjar Berseri Astra.

“Kami dari kelurahan tentunya senang dan memberikan dukungan mereka melalui
komunikasi kepada instansi terkait,” imbuhnya.

Disamping itu, pelibatan masyarakat mereka yang tidak bekerja karena terdampak
pandemi dalam program-program berkelanjutan seperti pengelolaan sampah dan
lahan tidur lainnya, sedikit banyak bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
(rhm)

Berita Lainnya

Terkini