Kabarnusa.com – Para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan berkomitmen peduli dengan keberadaan penyandang disabilitas karena mereka adalah bagian dari kita yang diajak bersama-sama untuk membangun Tabanan.
Pj. Bupati Tabanan Wayan Sugiada saat menerima rombongan penyandang disabilitas saat mereka melakukan jalan menggunakan kursi roda serangkaian peringatan HUT Disabilitas Internasional di Kantor Bupati Tabanan, Rabu (16/12/2015)
Direktur Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial RI Nahar, Ketua K3S Kabupaten Tabanan Nyonya Wayan Sugiada, Kepala Dinas Sosial Nyoman Gunawan turut hadir dalam kegiatan itu.
Menurut Sugiada, penyandang disabilitas harus mendapat perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya karena mereka adalah bagian dari kita.
“Perlakuan yang sama akan membuat mereka termotivasi menjalani hidup. Kami ingin penyandang disabilitas bisa merasakan hidup normal seperti yang lain,” ungkapnya.
Pemkab Tabanan telah menyisihkan sebagian penghasilan ditabung melalui celengan. Hasil dari celengan juga disisihkan untuk membeli beberapa buah kursi roda yang diberikan kepada penyandang disabilitas di Tabanan.
“Komitmen kami membantu penyandang disabilitas diwujudkan dengan bantuan berupa kursi roda. Dimana kursi roda tersebut kami sisihkan dari hasil celengan SKPD di Pemkab Tabanan,” imbuhnya.
Wayan Sugiada juga mengapresiasi semangat para penyandang disabilitas yang mengikuti acara jalan sehat dengan penuh semangat.
“Semangat mereka bisa jadi inspirasi bagi kita semua, meskipun hidup di tengah keterbatasan mereka tetap bersemangat,” imbuhnya.
Nahar mengatakan peringatan Hari Disabilitas di Bali tahun ini diselenggarakan di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Mahatmiya, Kediri, Tabanan yang bergerak di bawah Kementrian Sosial RI.
Dirinya mengatakan dalam peringatan Hari Disabilitas Nasional, dirinya telah menyiapkan stand-stand pengobatan gratis, antara lain; pengobatan mata gratis yang bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia, stand donor darah dari Palang Merah Indonesia.
Ada juga, pameran prothese (kaki palsu dan tangan palsu) oleh PUSPADI, stand pasar sembako murah, dan stand lainnya.
“Kami juga membuat stand-stand dan pameran, seperti stand pengobatan mata gratis, stand donor darah, pameran prothese, dan lainnya,” katanya.
Acara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dan sekaligus menjadi ajang evaluasi dari pemerintah terhadap hak penyandang disabilitas yang ada di Indonesia.
Pemerintah ke depannya akan berusaha memberikan hak yang sama terhadap penyandang disabilitas. Pihaknya berharap mereka juga mendapat pendidikan dan juga pekerjaan yang nantinya akan didorong oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah.
“Kami berharap pemerintah pusat dan daerah bisa bersinergi dalam memberikan hak yang sama terhadap penyandang disabilitas,” tandasnya. (gus)