Banyak Pura dan Kegiatan Kebudayaan, Bali Butuhkan Dana Hibah

14 Oktober 2016, 06:15 WIB

‎DENPASAR – Dana hibah begitu penting dan dinantikan bagi masyarakat adat di Bali lantaran dengan dana itu  masyarakat bisa mengelola untuk berbagai program seperti untuk kegiatan keagaaan dan kebudayaan.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengatakan, penyaluran dana hibah yang difasilitasi anggota Dewan kepada masyarakat, yang dianggarkan setiap tahun dalam APBD Provinsi Bali merupakan program yang paling efektif untuk menggerakkan masyarakat terlibat dalam pembangunan di Bali.

Politisi vokal asal Gianyar ini menegaskan, bantuan Dana Hibah akan bisa berdampak besar pada program masyarakat.

Satu komponen nomenklatur pemohon bisa membuat program banyak hal.

Itulah hibah. Dari Dadia misalnya, satu Dadia A mengajukan Gong, kemudian Dadia B mengajukan Pelinggih, Dadia C mengajukan baju Pemangku.

“Dadia saja bisa mengkoordinir berapa program dengan Dana Hibah itu,” kata Parta di Denpasar, Kamis (13/10/2016).

Bantuan dana hibah pada dasarnya bisa mencakup banyak program dan mempunyai jangkuan yang luas.

“Khusus untuk di Bali, alasan diperlukannya dana hibah bagi masyarakat, karena banyaknya Pura, kegiatan keagamaan dan kebudayaan,” tegasnya.

Selain itu, varian penerima hibah juga semakin luas. Contohnya saja untuk pemberian bantuan pada Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.

“Dengan hibah, kita bisa bantu mereka. Misalnya banjar ini melakukan pelatihan, dan sebagainya,” sambung politikus PDI Perjuangan itu.

PIhaknya meminta Pemerintah untuk mengoptimalkan dana Hibah guna meningkatkan partisipasi  masyarakat dalam pembangunan.

Namun, tetap harus dengan proses verifikasi dan kelayakan yang benar.

“Sebenarnya kalau Pemerintah mau meningkatkan partisipasi  masyarakat dalam pembangunan, maka program yang paling efektif itu, ya Hibah ini. Dengan catatan verifikasinya benar, layak atau tidak kah dia menerima hibah,” tutupnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini