Banyak Tanki Penimbunan Pertamina Tinggal Rubuh

28 Desember 2014, 09:18 WIB

KabarNusa.com – Pertamina diminta segera membangun tanki-tanki penimbunan BBM baru lantaran sebagian besar tanki yang ada kondisinya tidak representatif lagi bahkan terancam rubuh.

Ibrahim mengatakan, Pertamina sebagai BUMN harus menghitung untung rugi dalam melaksanakan suatu kebijakan.

Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim mengatakan, dengan kebijakan baru berupa penghapusan impor RON 88 sebagai bahan premium, pemerintah harus memperhatikan dampak sosialnya di masyarakat.

Diakuinya, saat ini memang masih ada persolan harus diperhatikan pemerintah menyangkut fasilitas seperti kapasitas tanki penimbunan.

Dia mencontohkan di Singapura saja, tanki penimbunan itu bisa 100 juta ton, sedangkan kita 5 juta ton,” ujar Ibrahim.

“Tanki-tanki Pertamina itu 60 persen lebih tinggal rubuh. Pemerintah harus perhatiin. Kalau dari dividen bisa dikurangi, bangunlah itu,” katanya.

Dia mengingatkan, rencana penghapusan Ron 88 (Premium) tidak boleh berimbas pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Jka memang Pertamina sanggup untuk mengkonversi 90 persen volume Ron 88 yang dipakai menjadi Ron 92 (Pertamax), maka hal harus dilakukan tanpa keraguan.

“Kalau memang sanggup, jangan sampai Pertamina mempertaruhkan supply ke masyarakat atau jadi kurang. Itu dampak sosial politiknya tinggi sekali,” tambahnya.

Masyarakat harus mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari suatu kebijakan, termasuk penghapusan Ron 88. (pur)

Berita Lainnya

Terkini