Basarnas Stop Pencarian 11 ABK KM Tanjung Permai

12 Oktober 2020, 20:59 WIB

Gede Darmada selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar
(Basarnas Bali) mengungkapkan bahwa SRU udara mulai take off dari
Helipad Basarnas di Bandara I Gusti Ngurah Rai./ist

Badung – Basarnas menghentikan pencarian 11 ABK KM Tanjung Permai yang
karam di Perairan Selat Badung Bagian Selatan hasil dari operasi SAR hari ke 7
dengan hasil 1 orang ditemukan selamat, sementara tidak lagi ditemukan
tanda-tanda keberadaan korban lainnya pada hari Senin (12/10/2020).

Gede Darmada selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas
Bali) mengungkapkan bahwa SRU udara mulai take off dari Helipad Basarnas di
Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju lokasi pada sisi barat pulau Bali dengan
luas pencarian 192 Nm2 metode Paralel Search.

“Setelah menyisir ke arah perairan Uluwatu, perairan Tanah Lot hingga Tabanan,
heli kembali mendarat di helipad pukul 10.32 Wita dengan hasil nihil,” jelas
Darmada.

Sementara itu pada pukul 08.10 Wita tim rescue Pos SAR Banyuwangi dengan 5
personil melaksanakan pencarian di Perairan Grajagan dengan menggunakan Rubber
Boat.

“Perairan Grajagan adalah lokasi dimana ditemukan korban selamat, dan
pergerakan tim rescue Pos SAR Banyuwangi yakni seluas 11 Nm2,” tuturnya hingga
pukul 11.00 Wib pencarian dihentikan dengan hasil nihil.

Di Posko SAR Gabungan Benoa, Basarnas Bali melakukan koordinasi dengan
instansi terkait, unsur SAR lainnya, pihak agen kapal dan keluarga korban.
Pertemuan tersebut berangsung sejak pukul 15.00 Wita hingga kurang lebih 1,5
jam lamanya, dan telah disepakati untuk menutup pelaksanaan operasi SAR.

Diberitakan sebelumnya sebuah kapal ikan dengan 12 POB hilang kontak
ketika berada di Selat Badung, Selasa (06/10/2020). Saat operasi SAR hari ke
tiga, satu korban berhasil ditemukan oleh kapal pariwisata yang kebetulan
melintas di Perairan Granjangan dalam keadaan selamat.

Hari pertama pencarian hingga hari ke 7, Basarnas telah mengerahkan Heli dan
Alut lainnya yakni KN SAR Arjuna 229, RIB dan juga rubber boat. Selain itu
juga telah dilakukan kerjasama untuk melakukan pemapelan melalui VTS Benoa
terhadap kapal-kapal yang melalui area diduga kapal tenggelam. (lif)

Artikel Lainnya

Terkini