Peserta Temu Lapang Percontohan Penyuluhan Budidaya Kakap Putih di Desa Gunung Salak, Tabanan berfoto bersama seusai acara |
Tabanan – Selain budidaya ikan lele, nila dan ikan konsumsi air tawar lainnya, ke depan kita harapkan budidaya ikan kakap putih juga akan berkembang di Tabanan sehingga dari Desa Gunung Salak khususnya atau Kabupaten Tabanan pada umumnya, akan memiliki brand sebagai produsen ikan kakap putih air tawar.
Kepala Dinas Perikanan (Kadiskan) Kabupaten Tabanan AA. Ngurah Raka Icwara mengungkapkan hal itu dalam sambutannya saat membuka Temu Lapang Percontohan Penyuluhan Perikanan Budidaya Ikan Kakap Putih Sistem Mina Padi Kolam Dalam (Minakoda) Padi Kakap Putih Salin Ibu (Patih Salibu) yang dilakukan Balai Besar Riset Budidaya laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Buleleng di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Tirta Pertiwi, Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, Kamis (28/11/2019).
Menurut Kadiskan Raka Icwara, dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Tabanan pihaknya akan terus berupaya untuk terus menurus mendorong peningkatan produksi ikan khususnya produksi ikan dari perikanan budidaya yang potensinya di Kabupaten Tabanan masih terbuka lebar.
Terkait hal itu, Kadiskan Raka Icwara mengapresiasi BBRBLPP Gondol mengadakan percontohan budidaya ikan kakap putih di Kabupaten Tabanan dan berharap ke depan percontohan seperti ini bisa dilaksanakan di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan.
“Kami berharap percontohan seperti ini bisa terus berlanjut di masa yang akan datang di Tabanan. Tidak hanya di satu kecamatan, namun bila memungkinkan di seluruh kecamatan potensial,” ujarnya.
Mewakili Kepala BBRBLPP Gondol, Kabag Tata Usaha I Kadek Adi Candra dalam sambutannya memaparkan pada tahun 2019 ini BBRBLPP Gondol memiliki tiga kegiatan Percontohan Penyuluhan yang disetujui dan dibiayai APBN.
Selain percontohan penyuluhan budidaya kakap putih di Tabanan, juga ada percontohan budiaya kepiting bakau di Badung dan budidaya teripang pasir di Buleleng,
“Tahun depan kami mengharapkan ada empat kegiatan percontohan penyuluhan di empat Provinsi wilayah BBRBLPP Gondol yakni di Provinis Bali, NTB, NTT dan Kalimantan Tengah.
Mengingat keterbaasan dana, sementara baru di empat provinsi, belum bisa menjangkau 43 kabupaten/kota yang ada di empat provinsi wilayah BBRBLPP,” katanya.
Guna mengatasi hal itu, Kadek Adi Candra menyarankan agar kegiatan sejenis bisa juga dibiayai oleh Anggaran Dana Desa dalam bentuk pemberdayaan masyarakat, khusunya kelompok pembudidaya ikan yang ada di desa.
“Selain dari Dana Desa, mungkin bisa dibiayai dari sumber anggaran lainnya yang memungkinkan,” sarannya.
Kegiatan Temu Lapang Percontohan Penyuluhan Budidaya Kakap Putih ini diikuti 10 orang peserta anggota kelompok Pokdakan Mina Tirta Pertiwi yang dihadiri seluruh Penyuluh Perikanan PNS dan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) Kabupaten Tabanan serta sejumlah undangan.
Dalam kegiatan Temu Lapang Percontohan Penyuluhan ini menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Prof.Dr.Haryanti dari BBRBLPP Gondol membawakan materi Teknologi Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran Kakap Putih.
Sedangkan narasumber dari BPP Selemadeg Timur membawakan materi Budidaya Padi Salin Satu Ibu (Salibu) Tanam sekali panen berkali-kali.
Sementara narasumber dari Pokdakan Mina Tirta Pertiwi Wayan Giri Wirawan Dana membawakan materi Budidaya Kakap Putih di Apit Yeh yang telah dilaksanakannya di bawah bimbingan BBRBLPP Gondol selama ini, “Budidaya kakap putih di sawah kami proyeksinya menguntungkan dan prospektif dikembangkan,” pungkasnya. (gus)