BBTF 2016 Bukukan Transaksi Capai Rp 6,8 Triliun

25 Juni 2016, 00:00 WIB

Kabarnusa.com – Ajang promosi travel agent dalam Bali Beyond Travel Fair BBTF 2016 menarik minat seller dan buyer asing hingga mampu membukukan transaksi selama kegiatan sebesar Rp6,8 Triliun meningkat dibanding tahun sebelumnya

Chairman BBTF Ketut Ardana menjelaskan, BBTF kali ini terjadi peningkatan transaksi dari peserta baik buyer dan seller dibanding tahun 2015.

Demikian juga peningkatan dari sisi peserta jika tahun lalu peserta baik buyers maupun sellers tercatat 171 peserta sedangkan tahun ini meningkat menjadi 222 peserta dalam negeri maupun asing.

“Transaksi B to B juga terus meningkat,” kata Ardana belum lama ini di sela BBTF yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Bali.

Ardana menyebutkan, jika tahun lalu hanya sekitar Rp 4 triliun, maka tahun ini mencapai 520 juta dolar atau Rp 6,88 triliun.

“Kita tidak takut dengan meningkatnya sellers asing yang datang ke BBTF kali ini, karena Indonesia dan Bali tetap saja sebagai best destination,’ tegas Ketua ASITA Bali itu.

Dengan meningkatnya jumlah penjual asing, dinilai berdampak positif karena mereka ikut mempromosikan Indonesia dan Bali ke tingkat dunia.

Diketahui dari 222 peserta kali ini, buyers yang datang adalah perusahan-perusahan yang berkualitas.

Sedangkan, buyersnya, 20 persen berasal dari Indonesia dan sisanya berasal dari asing.

Dia mengungkapkan, dalam BBTFT diatur kesepakatan waktu mengenai jadwal pertemuan khusus antara seller dan buyer.

Hal itu dimaksudkan guna membicarakan negosiasi bisnis untuk melihat kemungkinan terjadinya kerjasama jangka panjang antara kedua belah pihak.

Para pelaku industri diantaranya agen swasta,  penyelenggara acara perjalanan,  grup hotel dan resort,  kapal pesiar,  perusahaan acara dan pembeli paket perjalanan hadir meramaikan acara konferensi.

Mereka berrkumpul selama dua setengah hari untuk membahas peluang dan transaksi bisnis  yang berguna dalam meningkatkan dan minat bisnis pariwisata ke pasaran Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Digelar pula, sesi khusus menjalin jaringan bisnis  hingga kesempatan mengikuti program talk show, berbagi pengalaman bisnis yang menginspirasi para tokoh bisnis pariwisata.

Kali ini, Bali terpilih menjadi lokasi acara dikarenakan faktor pertimbangan Bali merupakan pintu gerbang untuk memasuki kepulauan Indonesia oleh para wisatawan mancanegara.

Ke depan, mulai dipikirkan untuk menggelar ajang tahunan itu di daerah lain seperti yang beredar di Bandung Jawa Barat dan Palembang Sumatra Selatan. (gek)

Berita Lainnya

Terkini