Mangupura – Demokrasi mestinya bukan menjadi penghalang bagi upaya
pemerintah dalam menanggulangi dan mengendalikan penyebaran virus corona atau
Covid-19.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan itu saat
membuka Bali Democracy Forum (BDF) ke-13 yang dihadiri Gubernur Bali Wayan
Koster ini, berlangsung di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Badung, Kamis
(10/12/2020).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di masa pandemi Covid-19 ini, Bali
Democracy Forum (BDF) ke-13 diselenggarakan secara hybrid (online dan offline)
dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Bahkan, BDF tahun 2020 ini digelar terbatas, dan hanya diikuti tidak lebih
dari 50 peserta.
Retno menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai dan praktik demokrasi selama
dan setelah pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi Covid-19 seharusnya tidak
mengurangi komitmen negara-negara terhadap demokrasi.
“Sebaliknya, demokrasi juga jangan jadi penghalang upaya pemerintah
menanggulangi dan mengendalikan Covid-19,” tegasnya. Retno menyebutkan, ada
tiga faktor penting yang dapat memastikan nilai-nilai dan praktik demokrasi
tetap terjaga selama dan setelah pandemi.
“Pertama pentingnya mengembalikan kepercayaan publik terhadap demokrasi, kedua
pentingnya mempertahankan nilai-nilai demokrasi pasca pandemi serta pentingnya
solidaritas dalam menjaga nilai demokrasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Bali Democracy Forum merupakan pertemuan lintas negara dan
lintas lembaga yang digagas tahun 2008 lalu, dan digelar Indonesia secara
rutin setiap tahunnya.
Forum ini, mempertemukan setidaknya lebih dari 50 negara sebagai peserta, 73
negara sebagai pengamat, dan 10 organisasi internasional yang berkedudukan di
wilayah Asia Pasifik.(rhm)