Kulon Progo– Menjelang penghujung tahun 2025, geliat liburan di Yogyakarta mulai terasa lebih cepat. PT Railink memprediksi lonjakan penumpang KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akan mencapai puncaknya pada 21 Desember 2025, mendahului tren nasional yang diperkirakan baru terjadi pada 28 Desember mendatang.
Direktur Utama PT Railink, Porwanto Handry Nugroho, mengungkapkan Yogyakarta memiliki magnet wisata yang unik, sehingga pola kedatangan penumpangnya berbeda dengan wilayah lain seperti Medan.
“Yogyakarta selalu punya cerita sendiri. Puncaknya kami prediksi di tanggal 21 Desember. Pada periode Nataru ini, kami memperkirakan volume penumpang stabil di angka 10.000 orang per hari,” ujar Porwanto saat ditemui di Bandara YIA, Kamis (18/12).
Primadona Baru yang Melampaui Standar Global
Kehadiran KA Bandara YIA kini bukan sekadar alternatif, melainkan pilihan utama. Secara mengejutkan, moda transportasi ini mencatatkan market share sebesar 62%. Artinya, mayoritas penumpang pesawat yang mendarat di YIA lebih memilih kereta api untuk melanjutkan perjalanan ke pusat kota.
> “Ini pencapaian langka. Bahkan di negara maju sekalipun, jarang ada KA Bandara dengan tingkat penggunaan setinggi ini,” tambah Porwanto.
>
Alasannya sederhana: Efisiensi. Dengan jarak bandara ke pusat kota yang mencapai 40 km, KA Bandara menjadi “jalan pintas” bebas macet yang langsung menghubungkan penumpang dengan jantung wisata, Stasiun Tugu dan Malioboro.
Keamanan Ekstra di Tengah Cuaca Ekstrem
Menyadari tantangan cuaca di penghujung tahun, PT Railink tidak main-main dalam urusan keselamatan. Mitigasi dilakukan secara ketat di titik-titik rawan, mulai dari Jembatan Progo hingga area rawan longsor.
* Petugas Ekstra: Penambahan Juru Penilik Jalan (JPJ) untuk deteksi dini banjir dan longsor.
* Keamanan Perlintasan: Pengawasan lebih ketat di perlintasan sebidang.
* Respons Cepat: Koordinasi intensif dengan Angkasa Pura untuk kemungkinan penambahan jadwal perjalanan malam jika ada penerbangan tambahan (extra flight).
Integritas dan Kenyamanan: Uang 50 Juta Kembali Utuh
Tak hanya soal kecepatan, Railink juga menonjolkan aspek kemanusiaan dan pelayanan. Porwanto menceritakan komitmen petugasnya melalui layanan lost and found yang sangat teruji.
“Pernah ada barang tertinggal berisi uang Rp 50 juta dan emas, dan semuanya kembali utuh kepada pemiliknya. Ini adalah bentuk komitmen kami menjaga kepercayaan penumpang,” tegasnya.
Selama masa angkutan Nataru (18 Desember 2025 – 4 Januari 2026), fasilitas pendukung seperti customer service mobile, pos kesehatan gratis, hingga water station telah disiagakan untuk melayani target 166 ribu penumpang yang akan memadati gerbong-gerbong KA Bandara YIA. ***

