![]() |
Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto |
DENPASAR – Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto membantah telah bergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) karena sampai saat ini belum menentukan arah dukungan terkait Pemilihan Gubernur Provinsi Bali.
Menurutnya, untuk dapat memutuskan dukungan, terdapat proses internal yang harus dilalui terlebih dahulu.
“Untuk menentukan dukungan kami masih menunggu masukan dari DPD se- Bali untuk dibawa ke DPP PSI sebagai rekomendasi,” tegas Bro Adi, sapaannya dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com, Senin (20/11/2017).
Sikap tersebut disampaikan menanggapi pemberitaan media cetak dan media elektronik 21 November 2017 memberitakan bahwa PSI tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB). KRB digawangi Partai Hanura, Perindo dan PKPI.
Bro Adi tegas menyatakan PSI tidak pernah berabung kedalam KRB. “Kami sangat menyayangkan karena tidak pernah dikonfirmasi oleh media yang memuat berita terkait dukungan PSI kepada pasangan Kerta-Pasek,” sambungnya.
Diakuinya, Koordinator daerah Bali DPP Hanura I Wayan Adnyana sempat menghubunginya agar hadir saat press konference di Posko Pemenangan Sudikerta. Namun untuk menghormati proses demokrasi internal PSI, pihaknya menolak hadir karena PSI Bali belum memutuskan arah dukungan.
“Secara pribadi saya suka dengan Gede Pasek Suardika karena beliau salah satu tokoh yang menasional dan juga konsisten dengan perjuangan namun untuk menentukan dukungan PSI tidak bisa hanya ditentukan Ketua DPW saja,” papar advokat ini.
PSI Bali saat ini belum memiliki legalitas untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur karena belum memiliki wakil di DPRD Bali.PSI hanya dapat memberikan dukungan dan tentu saja bila ada pasangan Cagub-Cawagubsesuai dengan DNA PSI yakni anti korupsi dan anti intoleransi.
“Jika cocok dan sesuai dengan DNA PSI pastinya kami akan dukung secara maskimal. Kami akan selalu mendukung orang-orang baik untuk maju menjadi gubernur maupun bupati seperti dukungan PSI ke pasangan Ahok-Djarot di Pilakda DKI Jakarta serta dukungan PSI di Pilkada Sulawesi Selatan yang mengusung Nurdin Abdullah menjadi Cagub,” imbuh pria asal Desa Bugbug Karangasem ini.
Pihaknya berharap calon Gubernur dan wakil Gubernur yang akan di usung oleh parpol memiliki track record yang bagus, tidak cacat moral, cacat hukum serta cacat politik. Figur pemimpin Bali ke depan juga diharapkan konsen dengan adat dan budaya Bali.
Hal itu penting karena adat dan budaya Bali merupakan benteng kokoh untuk mempertahankan Bali serta menjaga eksistensi pariwisata Bali ke depannya.
“Pemimpin Bali kedepan harus mampu menjaga Bali dari tangan Investor rakus yang akan menghancurkan Bali, kita tidak anti investor tapi carilah investor yang peduli dengan keamanan dan eksistensi Bali ke depan,” demikian Bro Adi. (des)