Berbau, Warga Pertanyakan Kualitas Raskin Bulog Buleleng

14 Juni 2017, 00:22 WIB

BULELENG – Kualitas beras Raskim Bulog yang disalurkan kepada warga di Desa Temukus Kecamatan Banjar dipertanyakan karena berubah warna kekuningan dan berbau apek.

Akibatnya, beras diterima kantor Bumdes Desa Temukus itu kurang layak untuk dikomsumsi. Selain mengeluarkan bau apek, warna kuning juga berdebu. “Saya ambil di kantor desa, satu karung kecil isi 15 kg bayar Rp24 ribu,” tutur Jro Mangku Made Mantra warga setempat belum lama ini.

Jro Mangku yang merupakan pemangku Pura Labuhan Aji menjelaskan, telah mencuci berasnya sudah lima kali namun masih seperti warnanya kuning, dimasak juga baunya masih apek.

Padahal, sebelumnya tidak seperti ini, dengan membayar Rp 5000 untuk lima kilo gram beras cukup bagus meski haru dicampur kalau dimasak. Dia tidak mengetahui, kualitas beras menurun, rusak dan bau. Saat dibuka dari karung oleh cucunya dan dimasak beras kualitasnya tidak bagus.

Di Desa Temukus masyarakat penerima raskin mencapai dari 300 orang dan tersebar di empat banjar dines, rata-rata beras yang mereka terima dari Bulog melalui Bumdes Desa Temukus banyak rusak dan tidak dimasak warga lantaran beras tersebut ketika dibuka dari karung isi 15 kilo mengeluarkan bau tak sedap.

Warga menilai, pengeluaran raskin asal asalan oleh warga masyarakat Buleleng, seperti yang dialami warga dusun Banjar Tengah Desa Temukus, seorang warga menuturkan raskin yang diterimanya, Senin (11/6/17).

Perbekel Desa Temukus Made Karuna mengatakan, pihak Bulog atau pun Ekbang Kabupaten Buleleng belum memberitahukan kalau beras tersebut ada yang rusak. Beberapa warga malahan sudah ada yang mengembalikan raskin ke Kantor Desa Temukus lantaran menilai beras tak layak dikomsumsi.

Kasubag Perekonomian Ekbang Kabupaten Buleleng Wayan Darmida, terkait kerusakan Raskin yang diterima masyarakat Buleleng berdalih adanya kerusakan beras dari Bulog, sudah disosialisasikan hal itu dimasing-masing kecamatan.

Hanya saja, pihak desa Dinas Temukus belum menerima pemberitahuan tersebut dari Ekbang Kabupaten Buleleng.

“Terkait beras rusak yang diterima masyarakat, sudah kami sosialisasikan di tingkat kecamatan, setiap ada beras yang rusak silahkan diinfokan ke Ekbang atau Perum Bulog 1×24 jam akan diganti dan itu sudah ada kesepakatan,” katanya.

Pihaknya berjanji akan mengkontak Bulog agar segera mengganti beras tersebut dan sebagian sudah tindak lanjuti atas laporan tersebut. “Ke depan agar tidak sampai terjadi seperti ini lagi. Kita tidak mau masyarakan kecil makan beras tidak layak dikomsumsi,” tegas Darmida. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini