Bertemu Diplomat GAC, Wakapolda Bali Ungkap Geng Premanisme Resahkan Masyarakat

19 Februari 2020, 07:35 WIB
Wakapolda Bali Brigjen Sunartha didampingi Kabidkum Polda Bali Kombes. Mochamad Khozin Reskrimum Polda Bali AKBP Suratno menerima rombongan IALF/ist

Denpasar – Wakapolda Bali Brigjen. Pol. I Wayan Sunartha membeber kemampuan tim siber jajarannya dalam mendeteksi menangkal radikalisme di Pulau Dewata hingga aksi geng preman yang meresahkan masyarakat.

Sunartha didampingi Kabidkum Polda Bali Kombes. Pol. Mochamad Khozin Reskrimum Polda Bali AKBP Suratno menerima rombongan IALF di ruang Tamu Pimpinan, Polda Bali. Selasa, (18/2/2020).

Tujuan kunjungan,  selain menjalin silaturahmi, juga terkait seorang diplomat dari Global Affairs of Canada (GAC) Mr. Antoine Nouvet yang akan di tugaskan di Indonesia.

Untuk itu, perlu mendapatkan pelatihan intensif dari lembaga IALF Bali dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Sekaligus ingin mendapatkan dan memahami informasi langsung dari narasumber mengenai peran dan usaha Polda Bali dalam menjaga keamanan masyarakat Bali.

Juga dalam menuntaskan masalah terkait kriminalitas dan bagaimana juga cara Polda Bali mengantisipasi dan mencegahnya terorisme di Bali.

Sunartha menyampaikan, keamanan di Bali sesuai penelitian dilaksanakan Polda Bali, beranjak dari kebijakan Kapolda Bali yang sudah mempelajari karakter, sifat masyarakat dan apa yang menjadi permasalahan di Bali.

“Yang paling menonjol adalah tentang premanisme,” katanya menegaskan dalam keterangan tertulis.

Kegiatan premanisme sangat meresahkan masyarakat dan mereka membentuk kelompok – kelompok di Bali ke dalam beberapa ormas besar. Mereka ini, sering ribut antar kelompok sehingga dampaknya ke masyarakat Bali.

Dari preman ini juga kadang kala melakukan tindakan – tindakan yang merugikan dan meresahkan masyarakat khususnya pada kaum kecil dan kelompok – kelompok pengusaha, dan ini sangat berpengaruh dalam hal keamanan Bali.

“Bali merupakan salah satu destinasi tujuan wisata, sehingga kegiatan premanisme harus di tanggapi serius,” tegasnya.

Begitu juga halnya narkotika, gembong-gembong narkoba di Bali telah dilakukan tindakan tegas dan terukur sesuai hukum. Sampai saat ini, masih menjadi pengawasan dan di atensi, sehingga narkotika di Bali berkurang.

Soal keamanan, jenderal bintang satu ini menyampaikan, Polda Bali membangun pusat monitoring seluruh wilayah Bali yaitu Command Center yang berkedudukan pusat di Mako Polda Bali, sehingga mampu merekam dan memantau setiap kejadian dan saling terhubung dengan anggota Polri di setiap wilayah di Bali.

Dia juga menyampaikan di Indonesia ini menerapkan sistem keamanan swakarsa.

“Untuk masalah terorisme di Polda Bali kita mempunya tim siber yang mempunyai daya tangkal terhadap kaum – kaum radikal dengan menggunakan teknologi siber, ” ungkapnya.(rhm)

Berita Lainnya

Terkini