Hal ini juga dapat berpengaruh pada kenaikan inflasi di Indonesia. Karena itu, respons kebijakan TPID dalam pilar 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan harga di Indonesia.
Disebutkan Trisno Nugroho, jumlah wisatawan ke Bali menunjukkan tren peningkatan seiring adanya pelonggaran Perkembangan inflasi di Provinsi Bali pada Maret 2022 sebesar 2,4 persen atau sedikit di bawah inflasi nasional sebesar 2,6 persen.
Sesuai hasil Survei Pengendalian Harga (SPH) mingguan yang dilakukan Bank Indonesia, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di minggu ketiga April 2022 antara lain bensin, minyak goreng, daging ayam, cabai merah, bawang putih, dan gula pasir.
Program Bank Indonesia Mengajar Tingkatkan Literasi Ekonomi dan Kebanksentralan
Oleh karenanya, perlu inovasi dan sinergi untuk mengatasi kenaikan harga, termasuk pemanfaatan teknologi terkini. Beberapa faktor risiko peningkatan inflasi perlu menjadi perhatian seperti pemulihan pariwisata, kenaikan harga tiket pesawat, dan konflik geopolitik.
Bank Indonesia memberikan beberapa rekomendasi di antaranya pertama melakukan pemantauan harga pangan dan stok komoditas pangan yang cenderung meningkat di bulan Ramadan dan Idul Fitri, kedua bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan.
Ketiga data harga dan stok komoditas pangan agar terus ditingkatkan kualitasnya, serta keempat membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan dan melakukan kerja sama antar daerah baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali.
Jelang Lebaran, BI Minta Satgas Pangan dan TPID Bangli Pantau Harga Bahan Pokok
Rapat TPID ini dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, seluruh anggota TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra memandang pentingnya perlu upaya bersama dalam memantau harga bahan pokok, memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga kelancaran distribusi menjelang Idul Fitri.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se- Bali diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat sehingga mendukung kestabilan ekonomi.
Sambut Galungan dan Kuningan, TPID Gianyar Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok
“Koordinasi perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dalam melakukan pengendalian inflasi yang semakin kompleks, sekaligus menjaga kestabilan harga menjelang Idul Fitri,” ujar Dewa Made Indra.
Pada kesempatan sama, Kepala BPS, Hanif Yahya menambahkan, secara historis harga komoditas di Bali periode Ramadan/ldul Fitri cenderung menurun (deflasi).
Meskipun demikian, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai karena menyumbang inflasi secara berulang di periode Ramadan/ldul Fitri Provinsi Bali, yakni daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan tongkol, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, pisang, jeruk, dan minyak goreng.
Pengendalian Inflasi Semakin Berat, Gubernur Bali Harapkan TPID Stabilkan Harga
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ni Luh Made Wiratmi menyebut operasi pasar perlu terus dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian harga. Meskipun demikian, tetap diperlukan terobosan dan inovasi yang sesuai dengan kondisi di Bali untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama untuk mengatasi komoditas yang terus berulang sebagai penyumbang inflasi.
Perlu juga adanya sinergi dan kolaborasi antar dinas dan lembaga/instansi terkait dalam rangka menjaga kestabilan harga di wilayah Bali. ***