Denpasar – Kebutuhan uang tunai di masyarakat diperkirakan semakin meningkat pada bulan April 2022 yang diproyeksikan mencapai Rp 1.915 miliar.
“Meningkat sebesar Rp1.407 miliar atau sebesar 277% bila dibandingkan dengan rata-rata perbulan pada Triwulan I 2022,” sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat Capacity Building Media digelar Bank Indonesia di Big Garden Corner, Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (21/4/2022).
Kegiatan dihadiri Rizki Ernadi Wimanda, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan G. A. Diah Utari, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Jelang Lebaran, BI Minta Satgas Pangan dan TPID Bangli Pantau Harga Bahan Pokok
Lebih lanjut, Trisno Nugroho mencatat, jumlah uang yang diedarkan berdasarkan data outflow pada Triwulan I 2022 di wilayah Bali sebesar Rp. 1.524 miliar atau rata-rata setiap bulannya sebesar Rp. 508 miliar.
Peningkatan permintaan uang di masyarakat tersebut tidak lepas dari adanya kebijakan pemerintah bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang tidak memerlukan tes rapid antigen bagi yang sudah memiliki vaksin dosis ketiga (booster) serta kebijakan bagi pelaku perjalanan luar negeri yang hanya wajib melakukan tes PCR sebelum keberangkatan dan bebas karantina.
“Kebijakan ini berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan dan aktivitas ekonomi di Provinsi Bali,” tuturnya.
BI Minta TPID Klungkung Pantau Harga dan Stok Komoditas Pangan Jelang Lebaran