BI Bali Terus Dorong Peningkatan Transaksi Non Tunai Domestik

14 Maret 2019, 12:41 WIB
IMG 20190314 132240
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Causa Iman Karana memberikan keterangan pers usai peresmian BI Corner dan Bank Mini di kampus Universitas Warmadewa

Denpasar – Bank Indonesia terus mendorong peningkatan transaksi non tunai domestik sehingga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam kaitan itu pula, Bank Indonesia (BI) Bali mendukung Seminar Interasional dengan tema “Optimalisasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Sebagai Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional Untuk Mendukung Peningkatan Elektronifikasi Transaksi” di Kampus Universitas Warmadewa Denpasar, Kamis (14/3/2019).

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dengan Universitas Warmadewa dan ISEI Provinsi Bali.

Dalam sambutan pembukaan seminar, Iman menyampaikan, kegiatan ini diharapkan seluruh stakeholder terkait dapat memiliki pandangan pemahaman sama untuk menyukseskan elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional serta penguatan infrakstruktur pembayaran yang handal dan aman.

Kebangkitan ekonomi digital adalah sebuah keniscayaan akan bentukan baru struktur ekonomi masa depan, yang tentunya harus kita sikapi dan persiapkan. BI senantiasa menempatkan diri sebagai institusional leader dalam mendorong pengembangan ekonomi digital. Berbagai perkembangan terkini terkait ekonomi digital telah kita respon dengan berbagai kebijakan.

“Kami berharap agar ke depan dapat mendorong peningkatan akseptasi masyarakat terhadap kartu berlogo nasional dan menumbuhkan kebanggaan dengan bertransaksi menggunakan produk bangsa sendiri,” harapnya.

Dengan begitu, pada akhirnya mampu mendorong peningkatan transaksi non tunai domestik sehingga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang.

Iman menambahkan, Bank Indonesia juga mengeluarkan penyempurnaan kebijakan terkait Uang Elektronik. Kebijakan itu untuk menjamin, inovasi ini memberikan manfaat optimal bagi perekonomian Indonesia.

Aspek-aspek dalam ketentuan yang dikeluarkan juga mencakup aspek perlindungan dan dorongan bagi SDM-SDM Indonesia agar dapat terus berkarya, berkreasi dan berinovasi dalam lingkungan yang kondusif.

Disadari, kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang cepat, mudah, praktis, dan aman semakin meningkat.

Namun, masih terdapat fragmentasi, inefisiensi, dan risiko keamanan yang dihadapi konsumen, platform sistem pembayaran juga masih bersifat eksklusif sehingga belum mampu menyediakan ekosistem layanan yang dapat saling melayani (interoperabel).

Sebagai Ilustrasi paling sederhana yang sering kita jumpai adalah masih banyaknya deretan mesin ATM di mall dan berjejernya mesin-mesin EDC di kasir supermarket.

Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) merupakan solusi dalam rangka menciptakan ekosistem pembayaran yang saling interkoneksi dan interoperabel. Ke depan diharapkan dapat mencapai sistem pembayaran nasional yang aman, lancar, dan terpercaya.

Selain itu, juga terdapat kewajiban pemasangan logo nasional pada kanal pembayaran berupa ATM, mesin EDC, Agen, Payment Gateway, dan/atau kanal pembayaran lainnya.

Dalam rangka mewujudkan awareness dan acceptance terhadap GPN, Bank Indonesia mendorong Penyelenggara GPN melakukan komunikasi secara intensif baik dengan melakukan single campaign ataupun joint campaign.

Dengan kampanye tersebut, agar instrumen dan infrastruktur pembayaran berlogo nasional dapat diterima secara luas sebagai identitas sistem pembayaran domestik dan masyarakat Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri bertransaksi dengan menggunakan GPN.

Kata Iman, Implementasi GPN juga beriringan dengan program-program elektronifikasi pembayaran di berbagai sektor.

Penyaluran bantuan sosial nontunai, subsidi, pengembangan penyaluran Kredit Usaha Rakyat hingga elektronifikasi transaksi pemerintah merupakan beberapa program elektronifikasi pembayaran dalam sektor kepemerintahan.

Integrasi sistem pembayaran elektronik di sektor transportasi, telah dilakukan melalui elektronifikasi transaksi pembayaran pada transaksi tol untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi sehari-hari.

“Kami berharap agar ke depan dapat mendorong peningkatan akseptasi masyarakat terhadap kartu berlogo nasional dan menumbuhkan kebanggaan dengan bertransaksi menggunakan produk bangsa sendiri,” ujar Iman.

Semua itu, pada akhirnya mampu mendorong peningkatan transaksi non tunai domestik sehingga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini