DENPASAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, gerakan non-tunai untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat Less Cash Society sekaligus mendukung upaya pemerintah menuju ekonomi digital.
Gerakan non-tunai dicanangkan Bank Indonesia sejak tahun 2014 itu, diharapkan dengan semakin maraknya implementasi elektronifikasi pembayaran di berbagai bidang dapat menjembatani transformasi transaksi pembayaran dari tunai menjadi non tunai.
“Dalam menetapkan serta melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan efisien, diperlukan dukungan sistem pembayaran yang lancar, cepat, tepat, dan aman yang diharapkan dapat terwujud melalui elektronifikasi transaksi keuangan,” kata Imam saat soft launching jalan tol Bali Mandara di Renon, Denpasar, Minggu (24/9/2017).
Potensi pasar Indonesia yang besar saat ini belum tereksplorasi dengan optimal. Kendati penggunaan sistem pembayaran terus menunjukkan peningkatan.
Survei yang dilakukan McKinsey & Company pada tahun 2013 menunjukkan volume penggunaan uang tunai di Indonesia masih sangat dominan khususnya untuk transaksi retail, yakni mencapai 99,4% dan termasuk yang tertinggi di ASEAN.
Hasil pemetaan tersebut sejalan dengan kajian Tuft University dalam Evolution within Digital Ecosystem yang menyatakan bahwa posisi Indonesia dalam berevolusi di era digital masih lebih rendah dibandingkan India, Thailand, dan Malaysia.
Meski demikian, kebutuhan akan elektronifikasi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan instrumen pembayaran yang aman dan terjangkau serta transaksi keuangan yang mudah dan cepat.
Dengan kondisi tersebut dan sejalan dengan perkembangan tren digitalisasi, ia meyakini potensi peningkatan elektronifikasi ke depan akan semakin besar, termasuk elektronifikasi pembayaran jalan tol bagi para pengguna Jalan Tol Bali Mandara.
Iman mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat mendorong potensi elektronifikasi tersebut salah satunya adalah perkembangan sistem pembayaran di Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan.
Statistik menunjukkan bahwa transaksi non tunai khususnya transaksi menggunakan uang elektronik secara nasional mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 79,2% (yoy) per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan nilai transaksi sebesar 49,5% (yoy) per tahun dalam 6 (enam) tahun terakhir.
”Selain itu, kami mencatat perkembangan infrastruktur pembayaran juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan tiap tahunnya. Dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan infrastruktur pembayaran yakni ATM dan EDC masing-masing mencapai 11,1% dan 18,8% (yoy).
Sementara penarapan serentak di seluruh Indonesia pada 1 Oktober nanti. Dikatakan saat ini kesiapan rata-rata sudah 98 persen. Jadi sebelum 1 Oktober dipastikan bisa 100 persen.
Untuk mencapai target implementasi elektronifikasi 100% di jalan tol pada Oktober 2017 tersebut, KPwBI Provinsi Bali bersama PT Jasa Marga Bali Tol (JBT) dan perbankan yang bekerjasama dengan JBT.
Selain itu, telah dilakukan berbagai kegiatan edukasi, sosialisasi, dan kampanye 100% pembayaran non tunai di Jalan ol Bali Mandara. (gek)