Kabarnusa.com – Putu Wiryantini (15), siswi kelas 8 SMP Negeri 2 Mendoyo yang oleh bidan dikatakan sakit panas biasa namun belakangan diketahui meninggal lantaran terkena Demam Berdarah (DB).
Putri pertama pasutri buruh serabutan ini, sempat didiagnosa panas biasa oleh bidan.
Ni luh Suwiarti Arti (34) Ibu kandung Wiryantini menuturkan, menuturkan anaknya sakit panas dan sakit kepala sejak Selasa (19/4/2016).
Pasutri yang tinggal di Dusun Yeh Mecebur, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini mengajak periksa ke bidan terdekat.
Sempat diperiksa oleh bidan tersebut dan dikatakan kalau anaknya hanya panas biasa dan diberikan obat penurun panas.
“Karena dibilang panas biasa, setelah diperiksa dan diberikan obat, saya ajak anak saya pulang ke rumah,” ujar Arti didampingi suami I Gede Wirya (40), Arti kepada wartawan, Rabu 27 April/4/2016).
Setelah empat hari di rumah, anaknya panasnya tidak kunjung turun. Bahkan, sempat muntah darah.
Lantaran khawatir, dengan kesehatan anaknya, Arti mengajak anaknya ke Puskesmas Mendoyo pada Sabtu (23/4/2016).
“Di Puskesmas anak saya di cek Lab dan hasinya positif DB. Bahkan kata dokter trombosit anak saya 11. Karena itu langsung di rujuk ke RSUD Negara,” tutur Arti.
Sayangnya, baru semalam anaknya dirawat di RSUD Negara, Wiryatini menghembuskan dinyatakan meninggal dunia.
Namun sebelum meninggal, putri berwajah manis ini sempat muntah daearh sebanyak dua ember kecil dan dari lubang anus juga mengeluarkan darah.
Sebenarnya, Arti, akan membawa anaknya ke RSUP Sanglah, namun lantaran tensinya hanya 80, dokter urung merujuknya dan menunggu hingga tensi mencapai 100.
“Tapi tuhan berkendak lain, putri saya meninggal. Kami sudah mengiklaskan kepergiannya dan meyakini ini adalah takdir,” ucapnya berkaca-kaca. (dar)