TMDI Area Manager Bali Hendro Wijaya (kiri) didampingi Brand Manager PT Bali Bima Sakti Motor I Gusti Gede Ketut Dodi Suyasa saat relaunching Tata Ace HT di Dealer Tata Motor Denpasar |
DENPASAR – Meski terlambat melakukan penetrasi pasar di Bali namun pabrikan otomotif asal India, Tata optimis bisa diterima pasar khususnya di kendaraan niaga sehingga menargetkan penjualan hingga 120 unit pada tahun 2018.
TMDI Area Manager Bali Hendro Wijaya mengungkapkan optimisnya di sela relaunching di Tata Super Ace HT Dealer Tata Motors Jalan Teuku Umat Barat 150T, Padangsambian, Denpasar, Rabu (18/4/2018) malam.
Ia menjelaskan, terlambatnya Tata masuk ke pasaran di Tanah Air, karena harus merampungkan regulasi perizinan sebagai perusahaan sebagai penaman modal atau permodalan asing (PMA) pada tahun 2012.
Barulah, sekira Oktober 2013, Tata mulai resmi masuk sebagai distributor dalam kompetisi industri otomotif di Tanah Air.
“Oktober 2013 batu bisa kami geber penjualan, pasar Bali tergolong terlambat dibanding daerah lain seperti Jawa Timur dan Makassar karena harus kami lakukan kajian dahulu,” ujarnya.
Mengutip pepatah, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, akhirnya Tata mulai ekspansi bisnis di Bali yang dinilai sebagai pasar potensial.
Diakuinya, Tata sebelumnya sempat bermain di jenis kendaraan penumpang namun karena menyadari sebagai pemain baru dan dari beberapa aspek belum menguntungkan seperti merek belum dikenal publik, sehingga memutuskan untuk lebih fokus kepada kendaraan niaga.
Jika nantinya, suatu saat branding Tata sudah mulai melekat di hati konsumen, maka pabrikan asal India ini akan bermain kembali di segmen mobil penumpang.
Biswadev menambahkan, meski pendatang anyar namun trend pertumbuhan dari sisi penjualan cukup positif. Terbukti pada tahun 2018 berhasil dibukukan penjualan hingga 100 unit di setiap diler khususnya untuk type pick up yang berkontribusi besar.
Disinggung target penjualan jenis Pick Up seperti Tata Ace HT, pihaknya tidak mau mematok terlalu tinggi.
“Kami tidak mau muluk-muluk, kami seting tahun 2018 untuk Denpasar ditargetkan mampu menjual 120 unit pertahun,” tegasnya didampingi memang kami ga muluk muluk,” tegasnya didampingi Brand Manager PT Bali Bima Saksi Motor I Gusti Gede Ketut Dodi Suyasa.
Pihaknya ingin kehadiran Tata bisa tumbuh secara alamiah secara perlahan bisa diterima masyarakat Denpasar dan Bali umumnya.
Dalam kesempatan itu, Dodi Suyasa menambahkan, pihaknya terus memberikan pelayan terbaik kepada pelanggan termasuk dari sisi penjualan spare part hingga servis.
Dikatakan di semua kabupaten dan kota di Bali, jaringan layanan servis Tata sudah tersedia sehingga bagi pemilik mobil Tata tidak perlu khawatir karena semua bisa terlayani dengan baik. (rhm)