Bidik Segmen Menengah Bawah dengan Harga Terjangkau, Waroeng Steak Indonesia Terus Berinovasi

17 Juni 2021, 23:49 WIB
Salah satu menu andalan Steak Dori yang dijual dengan harga Rp 20
ribuan.

Badung – Menyantap daging steak tidak selalu dengan merogoh kocek
dalam-dalam mahal di Waroeng Steak and Shake misalnya, masyarakat kelas
menengah bawah bisa menikmati kuliner kaya gizi itu dengan harga relatif
terjangkau.

Sejak berdiri di Yogyakarta dari sebuah garasi rumah, kini bisnis kuliner
dibawah bendera PT Waroeng Steak & Shake telah menjangkau 16 provinsi dan
28 kota dengan 90 cabang di seluruh Indonesia.

Saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, Waroeng Steak & Shake juga
terdampak sehingga harus merumahkan sekira 60 pegawai. Untungnya, setelah
empat bulan berlalu, perlahan semua karyawan dipekerjakan kembali.

“Kami tetap inovasi untuk bisa bertahan, terakhir luncurkan produk steak
sambal korek, taste sangat lokal sekali, Indonesia sekali dijual Rp 20 ribuan
sudah termasuk sayur, telur dan nasi,” kata Marketing Manager PT Waroeng
Steake & Shake Darwoto saat konferensi pers di Gerai Waroeng Steak and
Shake Jalan Raya Kuta, Badung, Kamis 17 Juni 2021.

Diakuinya, dibanding dengan kompetitor sejenis, di Waroeng Steak & Shake
harganya lebih ekonomis atau murah karena, memang pasar yang dibidik kelompok
menengah ke bawah.

Pelajar dan mahasiswa adalah pasar potensial yang selama ini dibidik dan
memberi kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan yang berkantor pusat di
Yogyakarta ini.

Segmen pasar menengah ke bawah itu, kata Darwoto, sesuai dengan visi misi saat
pendirian usaha kuliner ini, ingin memberikan kuliner steak yang bisa
dinikmati warga Indonesia.

“Dahulu steak itu harganya mahal, bahkan pelajar dan mahasiswa hampir takut
makan steak karena stigma di masyarakat, harganya yang mahal, saya tidak mampu
makan steak,” tandasnya.

Karena itu, munculnya warung steak yang kemudian menjadi kuliner favorit
pelajar dan mahasiswa karena harganya yang pas di kantong atau terjangkau.

Marketing Manager PT Waroeng Steake & Shake Darwoto saat konferensi
pers di Gerai Waroeng Steak and Shake Jalan Raya Kuta, Badung, Kamis 17
Juni 2021.

Steak termasuk kuliner yang menyehatkan seperti steak menu ikan atau ayam yang
disediakan bagi mereka yang tidak suka sapi.

Untuk menjaga kualitas, maka bahan-bahan terpilih yang dipakai seperti
sayuran, kentang, daging, sebagian didatangkan dari produk lokal sebagian
lainnya ada yang khusus didatangkan dari Yogyakarta maupun dari luar negeri
seperti New Zealand.

Uniknya, tidak seperti di tempat lainnya, di Waroeng Steak & Shake ini
dilengkapi dengan nasi yang kesemuanya itu menyesuaikan dengan kebiasaan orang
Indonesia jika belum makan nasi, terasa belum lengkap.

Sejak hadir di Bali, sudah mulai diminati pelanggan terutama kalangan anak
muda. Selain di Kuta, Waroeng Steak & Shake berada di Jalan Bedahulu,
Tukad Yeh Aya, Renon. Pada bulan September tahun ini, akan membuka kembali
gerai di Bandung, Garut, Cibinong, Solo dan Lampung.

Seiring waktu, kata Darwoto, Waroeng Steak & Shake juga turut menjadi
sponsor olahraga bulutangkis hingga tingkat kejuaraan dunia. Hal itu juga
sejalan, dengan impian Waroeng Steak & Shake agar bisa membuka gerai atau
cabang di luar negeri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini