Denpasar– Di sela-sela kecanggihan teknologi medis Bali International Hospital (BIH) Sanur, G3N Project resmi membuka pameran tunggal seniman Sherry Winata bertajuk “Healing Your Own Universe” pada Selasa (16/12) sore.
Pameran ini tidak sekadar pajangan visual, melainkan sebuah undangan bagi pasien dan pengunjung untuk menelusuri lorong penyembuhan melalui estetika.
Bagi Sherry Winata, melukis adalah sebuah alkemi batin. Dalam tujuh karya yang dipamerkan selama lima bulan ke depan, ia membedah perjalanan dari alam bawah sadar menuju kesadaran tinggi.

Sherry memandang luka dan duka bukan sebagai noda, melainkan pesan jiwa yang menanti untuk dipulihkan.
“Rasa sakit dan kemarahan adalah bagian dari proses perubahan. Di atas kanvas, luka berubah menjadi kebijaksanaan, dan bayangan diri menjelma menjadi keindahan,” ungkap Sherry dengan penuh perenungan.
Terinspirasi dari psikoanalisis Carl Jung, Sherry menggunakan warna dan tekstur untuk menyuarakan apa yang tak sanggup diucapkan oleh kata-kata. Baginya, setiap goresan adalah “peta jalan pulang” menuju jati diri yang utuh.
Keunikan pameran ini terletak pada material yang digunakan. Sherry tidak hanya menggunakan cat, tetapi juga mengintegrasikan:
Batu Permata & Kristal: Melambangkan kejernihan setelah melalui proses panjang.
Mineral & Resin: Menciptakan lapisan visual yang dinamis.
Material ini menciptakan efek pantulan cahaya yang berubah-ubah, sebuah metafora bahwa proses penyembuhan manusia bersifat dinamis—tidak pernah statis dan selalu bergerak menuju cahaya.
Langkah menempatkan karya seni di rumah sakit internasional merupakan upaya progresif dalam dunia kesehatan modern.
Andry Ismaya Permadi, General Manager G3N Project, menegaskan seni memiliki peran krusial dalam mendukung lingkungan penyembuhan (healing environment).
Lokasi Auditorium Lt. II, Bali International Hospital (BIH) Sanur
Pameran berlangsung selama 5 Bulan kedepan mulai 16 Desember 2025.
Kurasi 7 Karya Masterpiece Sherry
Adapun visi pameran menyatukan Medis Modern dengan Refleksi Spiritual.
“Kami ingin publik memandang seni bukan sekadar objek visual, tapi sebagai proses refleksi menuju keutuhan diri,” ujar Andry.
Kehadiran karya Sherry—menyusul jejak maestro mendiang Made Wianta—menegaskan komitmen BIH Sanur untuk menciptakan ruang penyembuhan yang menyentuh sisi kemanusiaan paling dalam.
Melalui “Healing Your Own Universe”, setiap pengunjung diingatkan bahwa di tengah pengobatan fisik, setiap individu adalah pencipta semesta batinnya sendiri yang berhak mendapatkan kedamaian.
Rumah Sakit Bali International Hospital (BIH) terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan penyembuhan (healing environment) yang holistik. Melalui pameran tunggal seniman Sherry Winata bertajuk “Healing Your Own Universe” yang dibuka pada Selasa (16/12) sore, BIH menegaskan bahwa rumah sakit bukan lagi sekadar tempat medis yang kaku, melainkan ruang yang mampu memberikan ketenangan jiwa.
Menciptakan Ekosistem yang Menyembuhkan
Direktur Bali International Hospital, Dr. Sheira A, MPH, FISQUA, mengungkapkan bahwa kolaborasi seni ini merupakan langkah strategis untuk mengubah stigma rumah sakit yang biasanya terasa tegang dan serius.
> “Kami berupaya menghadirkan healing environment. Salah satunya dengan melibatkan seniman lokal untuk menampilkan karya mereka. Tujuannya agar pasien, pengunjung, bahkan karyawan yang lelah setelah bekerja, dapat menikmati keindahan ini untuk menurunkan tingkat kekhawatiran mereka,” ujar Dr. Sheira.
Berdasarkan pengalaman pasien yang berkunjung, kehadiran karya seni di area rumah sakit memberikan dampak psikologis yang positif. Dr. Sheira mencatat banyak pasien merasa BIH memiliki atmosfer yang berbeda.
Area Strategis: Pameran dipusatkan di lantai 2 dan area auditorium, yang merupakan jalur utama pasien rawat jalan dengan arus pengunjung (flow) paling padat.
Target Audiens: Tidak hanya terbatas untuk pasien, karya-karya ini dipersembahkan bagi seluruh komunitas di lingkungan BIH, termasuk tenaga medis yang membutuhkan penyegaran visual di sela tugas.***

