![]() |
Cabang kedua bisnis ayam geprek milik Ruben Onsu di Kuta |
KUTA – Ini cabang kami ke-64 di Indonesia dan ke-2 di Bali, sedangkan kami buka cabang 1 ke cabang 2 itu kan butuh waktu. Tapi hasilnya, surprise banget makanan kami bisa diterima di Bali.
Demikian secuil ungkapan Ruben Onsu saat ditemui di peresmian cabang ke-2 Geprek Bensu di Jalan Blambangan No.4 Kuta-Bali Sabtu 20 Januari 2018. “Kenapa Bali, ya mencoba peruntungan aja ya. Karena buka cabang pertama responnya bagus, akhirnya kita buka cabang kedua,” ucap pria berusia 34 tahun ini.
Sebelumnya, presenter ini membuka cabang pertama berlokasi di Jalan. Mahendradatta No. 168X Denpasar, Bali, bulan November 2017. Untuk gerai kedua ini, sudah beroperasi mulai seminggu lalu dan mulai mendapat respons dari konsumen tak kalah antusias dengan cabang pertama.
“Dalam persaingan, saya tidak pernah melihat yang lain ya, terutama dalam karir. Jadi kalau yang lain bisa begini ya saya harus bisa begitu, jadi intinya saya nggak mau jadi follower,” kata Suami Sarwendah itu.
Ditanya target pasarnya siapa, Ruben menjawab, dirinya tidak manargetkan orang-orang tertentu, alias siapapun yang suka bisa jadi pasarnya. “Kalau ditanya target pasar mah, saya kagak ngarti yang begituan. Kalau suka ya datang-datang aja,” ungkapnya kepada awak media.
Salah satu presenter Brownies ini mengungkapkan kalau harapannya ke depan untuk di Bali bisa membuka 4 cabang, dan 100 cabang di Indonesia. “Saya sih harapannya selain menjadi makanan kesukaan, juga menjadi lapangan pekerjaan yang bisa menghasilkan bagi penduduk sekitar outlet,” jelasnya.
![]() |
Ruben Onsu |
Menurut Ruben, alasan memilih berbisnis kuliner Ayam Geprek karena salah satu alasannya rasanya sesuai dengan lidahnya. Sedangkan, harga jualnya mulai Rp 5 ribu sampai Rp 25 ribu, sesuai motonya Harga Hemat Rasa Lezat.
Ruben mengatakan, ide awalnya sungguh tak ia sangka. Dari kebiasaan membeli telur dari peternak ayam yang ia bantu. Setelahnya Ruben Onsu mulai berani serius mengolah ayam langsung karena ditawari sang peternak.
Awalnya, dia menolong tukang ayam, jadi ada sedikit usaha telur, kemudian Ruben mengambil telur dari dia. “Saya biasa ambil telurnya aja, nggak ambil ayamnya. Nah si tukang ayam ini bilang ambilah ayamnya, akhirnya bikinlan Geprek Bensu,” paparnya.
Selanjutnya dalam waktu dekat selain sambal matah, pihaknya akan berinovasi rasa dengan meluncurkan saus betutu khas Bali. “Beda Geprek Bensu di Bali dengan daerah lain yakni ada pilihan menu khusus yakni Ayam Geprek sambal matah dan saus betutu,” tutup Ruben. (mal)