BULELENG – BNNP (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Bali mengadakan tes urine terhadap para wakil rakyat usai Sidang Paripurna di DPRD Buleleng, Rabu (9/8/2017). Setelah mengikuti Sidang Paripurna, para wakil rakyat berkumpul di ruang sidang untuk mengikuti tes urine yang digelar BNNP Bali.
Dari 45 anggota Dewan tercatat hanya 28 orang yang mengikuti test urine. Sisanya berdasarkan informasi dari Kesekretariatan Dewan, sebanyak 17 anggota dewan tidak hadir lantaran sedang ada urusan pribadi.
Sebelum tes urin dimulai, dilakukan pendataan mereka diberikan tabung kaca untuk menyimpan sampel urine lengkap dengan penomorannya.
Pihak BNN meminta anggota dewan menuliskan nama obat-obatan maupun suplemen (vitamin) yang dikonsumsi apabila sedang menjalani masa penyembuhan. Usai didata, mereka langsung masuk ke toilet sembari keluar membawa sample urin.
“Kami DPRD Buleleng telah bersurat ke BNN untuk melakukan tes urine. ini sebagai upaya untuk mendukung program Buleleng besas narkoba,” jelas Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Anggota DPRD harus menjadi contoh bagi masyarakat Buleleng, bahwa wakil rakyat terbuka untuk hal-hal seperti ini. Mudah-mudahan hasilnya bagus, tidak ada yang terindikasi.
Kasi Pasca Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Nyoman Sukerni mengatakan, tes urine tersebut dilakukan murni atas permintaan pihak DPRD Buleleng. Terkait dengan hasilnya nanti akan dikirim tertulis kepada pihak DPRD Buleleng sesuai dengan arahan dari pimpinan BNP
“Nanti hasilnya akan disampaikan antara dua atau tiga hari kedepan. Tetapi seandainya jika ada yang positif menggunakan narkoba, kita akan lakukan asesmen terhadap yang bersangkutan, kami akan tanyakan konsumsi obat apa yang dia gunakan dengan hasil positif itu,” tegasnya.
Wabup Sutjidra mengapresiasi langkah yang dilakukan para wakil rakyat untuk tes urine. Menurutnya sudah semestinya anggota dewan menjadi panutan untuk turut serta memerangi narkoba.
“Kami sangat mengapresiasi anggota dewan untuk dites urine oleh BNN. Memang sudah seharusnya seperti itu, anggota dewan harus menjadi contoh. Apalagi Buleleng juga sudah darurat narkoba di segala sendi kehidupan, yang menyasar berbagai usia hingga beragam profesi,” kata Sutjidra. (gde)