![]() |
BNPB mendukung penuh upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi dan mengantisipasi potensi bencana alam dari dampak musim hujan dan fenomena La Nina, yang diimplementasikan melalui kegiatan Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi Jakarta. |
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung penuh
upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi dan mengantisipasi
potensi bencana alam dari dampak musim hujan dan fenomena La Nina, yang
diimplementasikan melalui kegiatan “Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan
Tingkat Provinsi Jakarta” di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11).
Sebagaimana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, BNPB memiliki fungsi
Koordinator, Komando dan Pelaksana dalam penanggulangan bencana.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo telah menyerukan kepada seluruh jajaran
pemerintah di daerah agar segera mengambil tindakan yang dianggap perlu
terkait pengurangan risiko bencana dalam menghadapi musim hujan dan
mengantisipasi dampak fenomena La Nina.
Menurut Doni, pemangku kebijakan tiap-tiap wilayah tersebut harus segera
menyiapkan tim patroli gabungan, baik untuk antisipasi dan penanganan bencana
maupun terkait keamanan lingkungan.
“Bagi yang di bantaran sungai ikuti info. Bila meluap agar mengungsi
sementara. Siapkan tim patroli gabungan, Hansip dan Pam Lokal untuk antisipasi
pencurian bila rumah ditinggal sementara,” kata Doni di Jakarta, Minggu
(1/11).
Doni juga meminta agar pesan tersebut dapat diteruskan ke seluruh jajaran
pemerintah daerah hingga tingkat RT/RW. “Infokan ke semua Kepala Pelaksana
(Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Minta mereka teruskan
sampai tingkat RT dan RW,” ujar Doni.
Doni Monardo yang turut hadir dalam apel kesiapsiagaan tersebut sekaligus
memberikan bantuan secara simbolis untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
berupa perahu karet multifungsi sebanyak 13 buah.
Ke depannya bantuan perahu karet tersebut dapat digunakan untuk peninjauan,
evakuasi dan distribusi logistik.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bertindak sebagai
pemimpin apel meminta kepada jajarannya agar dapat bekerja lebih maksimal
dalam menghadapi musim penghujan pada semester kedua tahun 2020 dan awal tahun
2021.
Anies menambahkan bahwa antisipasi itu menjadi penting, sebagaimana sesuai
informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) yang menyatakan bahwa wilayah Indonesia tengah menghadapi fenomena La
Nina.
Hal itu secara langsung berdampak pada tingginya curah hujan hingga 40 persen
dari kondisi normal. Oleh sebab itu, Gubernur Anies meminta agar apabila
bencana terjadi di wilayah Ibu Kota maka tidak ada korban dan dipastikan
semuanya selamat.
“Memastikan seluruh warga selamat. Tanggung jawab kita memastikan semua
selamat. Jangan ada korban,” pinta Anies.
Kemudian Gubernur Anies meminta agar apabila terjadi banjir, maka genangan air
dapat ditangani tidak kurang dari enam jam. Oleh sebab itu, beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya banjir di Jakarta kemudian dapat
diantisipasi dengan sebaik mungkin.
“Genangan bisa surut dalam waktu kurang dari enam jam. Tanggung jawab kita
menyiapkan seluruh kekuatan untuk bisa mengeringkan dalam waktu kurang dari
enam jam,” kata Anies.
Selanjutnya, dalam mengantisipasi adanya pengungsian pada masa pandemi,
pihaknya juga telah menyiapkan beberapa hal seperti menyediakan tenda khusus
hingga perahu serta tim dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Dalam implementasinya, apabila ditemukan pengungsi yang terinfeksi COVID-19,
maka Pemprov DKI Jakarta menempatkan ke tenda khusus yang dilengkapi dengan
sekat.
Selanjutnya, pengungsi akan dijemput menggunakan perahu khusus dan
mengevakuasi dengan ambulance ke lokasi isolasi yang telah disiapkan seperti
di Wisma Atlet maupun hotel khusus isolasi.
“Disiapkan tenda khusus. Di dalamnya ada bilik-bilik untuk mereka punya ruang
privat,” kata Anies. “Kemudian disiapkan perahu yang untuk membawa mereka yang
punya gejala atau terpapar COVID-19. Jadi nanti pengungsian disiapkan,
mobilitas juga disiapkan,” pungkas Anies.
Adapun acara apel kesiapsiagaan tersebut dihadiri oleh beberapa komponen
seperti Basarnas DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Baznas, TNI,
Polri, PT Pelindo, PT Palyja, PT PLN, PMI DKI Jakarta dan relawan
penanggulangan bencana.
Selain personel, apel tersebut juga menggelar alat alutsista yang digunakan
untuk keperluan penanggulangan bencana seperti kapal motor, perahu karet,
tenda, mobil toilet, tenda dapur, alat berat eskavator hingga alat penunjang
lainnya. (imh)