KARANGASEM– Alarm Tanda Bahaya yang sedianya akan dibunyikan dua jam sebelumnya apabila terjadi erupsi Gunung Agung milik
Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) memindahkan alarm tanda bahaya erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali ke radius 10 kilometer.
Sebelumnya, alarm tanda bahaya itu berada di Dusun Pesangkan, Desa Duda Timur, Selat, kini dipindahkan ke Jabe apura Puseh Dusun Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Selat, Karangasem, Selasa (17/7/2018).
Diketahui, pemindahan alarm terhitung sudah tiga kali dilakukan, pertama di wilayah kecamatan Selat dipasang di sebelah Polsek Selat, karena faktor keamanan karena berbunyi harus dinyalakan secara manual, sehingga akhirnya dipindahkan ke Dusun Pesangkan.
Sekretaris Pasebaya, I Wayan Suara Arsana menjelaskan dipindahkannya alarm di wilayah radius 10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung agau diketinggian sekitar 790 MDPL bertujuan agar berada ditempat yang tinggi.
Ia menjelaskan, jika sirine itu dibunyikan maka masyrakat yang berada dibawah bisa mendengar suara sirine tersebut.
“Yang memindahkan langsung BNPB pusat, Pasebaya hanya siapkan tempat saja,” jelas Arsana.
Guna membunyikan sirine masih manual, sehingga harus ada yang siaga 24 jam guna memastikan alarm tersebut benar benar dinyalakan ketika ada intruksi dari PVMNG.
Nantinya, untuk penjagaan alarm akan dilakukan oleh warga setempat dan Kadus Sukaluwih beserta relawan Pasebaya. (rhm)