Boyong 4 Medali Emas, Petinju Denpasar Jawara Gubernur Cup NTB

14 Desember 2017, 17:00 WIB
tinju%2Bde%2Bgajah
Ketua Pertina Denpasar Made Muliawan Arya bersama atlet-atket tinju di Gubernur CUP NTB

DENPASAR – Atlet-atlet tinju Denpasar mewakili Bali mengukir prestasi gemilang berhasil menjuarai Gubernur CUP NTB dengan menggondol empat emas dan satu perunggu. Para petinju Bali masih terlalu tangguh bagi lawan-lawanya dalam kejuaraan yang berlangsung 9-13 Desember 2017

Tim besutan duet Julius Leo Bunga dan Agung Aditya Swandana sukses menggondol 4 mendali emas dan satu perunggu. “Kerja keras dan disiplin latihan menjadi kunci keberhasilan atlet-atlet kami,” ujar Ketua Pertina Denpasar, Made Muliawan, Kamis (14/12/2017).

Padahal, pihaknya pada kejuaraan tinju di NTB ini menargetkan tiga mendali dengan minimal dapat satu emas, justru hasilnya diluar dugaan. “Ini suatu hasil yang sangat membagakan,” aku De Gadjah, sapaanya lewat sambungan telefon.

Dia sejak awal pertandingan selalu setia memberi sport secara langsung para petinjunya naik ring, mengaku optimis di bawah kepemimpinannya untuk karier atlet tinju Denpasar kedepannya nanti.

Berkat perolehan 5 mendali (4 emas 1 perunggu) menjadikan team Denpasar keluar sebagai juara umum III di ajang Gubernur CUP NTB 2017.

Perolehan medali emas ini diawali petinju Krispinus “IPIN” Mariano W yang turun di kelas layang ringan (46 kg) lawan Jhon Engkeng ( sulut ). Duel Ipin dengan petinju dari Sulawesi Utara ini, dimenangkan dengan perolehan angka.

Kemenangan Ipin melecut semangat Ferdy Seran yang turun di kelas layang (49 kg). Kombinasi jab dan straight terus dilancarkan Ferdy menghadapi lawannya Yakobus Naitkafun dari Bogor.

“Ferdy main cantik dan lawannya juga main bagus. Sempat terjadi jual beli pukulan di ronde ke tiga. Tapi Ferdy jauh lebih unggul angka dan menambah emas untuk team kita,” terang De’Gadjah.

Sementara emas ketiga diraih Jackry Riwu dsri Sultan Lani petinju dari NTT yang turun di kelas Bantam (60 kg). Kemenangan Jackry diperoleh dari hasil RSC pada ronde 2. Hal yang sama juga diperoleh Gregorius “Gorris” Gheda Dende kemenangan RSC di ronde pertama atas lawannya Julio Nababan dari Sumatra Barat di kelas (64 kg).

Sementara Maxuel “Maxi” Lende yang turun di kelas Bantam Ringan (56 kg) terpaksa dihentikan wasit hingga jelang bel ronde terakhir lantaran mengalami cidera robek pada pelipis matanya.

“Petinju kami Maxi memperoleh Perunggu. Dia terpaksa dihentikan wasit karena alami cidera robek pada pelipis saat berhadapan dengan petinju asal NTT. Maxi untuk sementara harus jalani perawatan setelah dijahit,” tutup Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini