BPBD Demak Siaga Darurat Bencana, 26 Desa Terancam kekeringan

17 Juli 2018, 02:30 WIB

DEMAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak telah memetakan sejumlah titik yang rawan terjadinya kekeringan dan kebakaran.

Selain itu, BPBD Demak pun telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi jika terjadi kekeringan dan kebakaran baik di wilayah hutan, lahan, maupun pemukiman warga.

Meningkatnya titik panas sejak Januari lalu berpotensi pada terjadinya kekeringan hingga kebakaran hutan di sejumlah wilayah.

Beberapa daerah di Jawa Tengah pun bersiap mengantisipasi terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Terkait hal itu, digelar Rakor Menghadapi Musim Kemarau/Kekeringan tahun 2018 BPBD Demak/

 “Berdasarkan info BMKG untuk Demak itu kemarau sudah sejak April kemarin dan ini akan berlangsung prediksinya sampai September. Kita sudah melaksanakan rakor sebelumnya dan intinya persiapan terkait dampak kemarau,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Demak, Drs.M.Agus Nugroho LP pada Senin  (16/7/2018).

Nugroho menjelaskan, memasuki musim kemarau, BPBD Demak beserta stakeholder terkait telah berkoordinasi mengantisipasi sejumlah persoalan diantaranya yakni kebutuhan air baku, kebutuhan irigasi, kesehatan masyarakat karena perubahan musim, ketahanan pangan, hingga kebakaran lahan dan pemukiman warga.

“Sebagai antisipasinya, Pemkab Demak pun mengambil langkah dengan menginfentarisir, mendata serta pemetaan daerah yang kekurangan air bersih ,” katanya.

Di kabupaten Demak tahun 2017 ada 62 desa yang terkena dampak kekeringan,dan diharapkan untuk setiap daerah atau desa mempunyai embung dan sumur bor guna menanggulangi kekeringan dan mengurangi kekurangan air bersih.

Tahun 2018 BPBD Demak mempunyai stok/cadangan 250 tangki dan 250 tangki dari provinsi  dan dijawalkan daerah mana yang akan menerima bantuan air bersih.

Bupati Demak HM.Natsir menjelaskan, bencana merupakan fenomena alam yang tidak bisa kita tolak,seperti pada musim penghujan terjadi banjir dan pada musim kemarau terjadi kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran

Saat musim kemarau biasanya sering terjadi kebakaran,ini semua banyak dikarenakan konsleting listrik,maka dari itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat dalam penggunaan listrik dalam rumah tangga.

“Untuk BPBD dan para relawan laksanakan tugas kemanusiaan,tugas sosial dengan baik dan iklas untuk membantu masyarakat,” imbuhnya. (des)

Berita Lainnya

Terkini