BPJS Kesehatan dan NHIS Korea Bersinergi Tingkatkan Kualitas Pelayanan

23 Februari 2017, 06:54 WIB

DENPASAR – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta JKN-KIS, BPJS kesehatan siap menjalin sinergi dengan National Health Insurance Service ( NHIS )selaku lembaga pengelola jaminan sosial kesehatan di Korea Selatan.

Sinergi tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPJS kesehatan dan National Health Insurance Service of south Korea. Penandatanganan dilakukan Fachmi Idris selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan dengan Choon Sik Park selaku Director of Departement of International Relation & Cooperation NHIS.

Adapun ruang lingkupnya kesepahaman meliputi berbagi keahlian, informasi, dan pengalaman bidang asuransi sosial kesehatan; menyelenggarakan seminar bersama, konferensi, workshop, dan pertemuan tingkat profesional lainnya .

Selain itu; melaksanakan penelitian bersama, konsultasi dan publikasi di bidang jaminan sosial ; memfasilitasi kunjungan timbal balik, dan pertukaran pejabat, ahli, peneliti, dan tenaga profesional lainnya ; pendidikan dan pelatihan bagi para ahli dalam bidang asuransi sosial ; serta kerja sama dalam bentuk lainya yang disepakati bersama.

“Ini pertama kalinya BPJS kesehatan bekerja sama dengan negara lain yang mengelola jaminan kesehatan sosial,” kata Fachmi Idris, Rabu (22/2/17). Ada sejumlah persamaan antara BPJS kesehatan dengan NHIS. Misalnya, sesuai dengan amanah undang-undang, peserta JKN-KIS bukan hanya penduduk Indonesia saja, melainkan juga mencakup WNA yang tinggal di Indonesia paling singkat 6 bulan.

Di Korea Selatan, NHIS juga menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi WNA serta memberikan manfaat asuransi yang setara dengan warga Korea Selatan. “Persamaan lainnya, NHIS berupaya mengedepankan upaya promotif preventif bagi pesertanya melalui pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyakit seperti hipertensi dan diabetes,” sambung Fahmi.

Hal serupa juga telah dilakukan BPJS kesehatan melalui skrining riwayat kesehatan untuk menekan jumlah penderita diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner.

Bahkan, baru-baru ini, BPJS kesehatan meluncurkan menu Mobile Screening pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang memudahkan peserta JKN-KIS mengecek potensi resiko kesehatannya tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan dan mengisi formulir secara manual.

NHIS juga menyediakan layanan kesehatan berupa deteksi dini kanker serviks, kanker payudara, kanker usus besar, kanker perut, dan kanker hati. Saat ini BPJS Kesehatan juga memiliki layanan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA/Papsmear dan kanker payudara melalui pemeriksaan Clinical Breast Examination ( CBE ) di fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS kesehatan .

Lantaran banyak kesamaan kepentingan, tujuan, dan misi antara BPJS Kesehatan dengan NHIS. Kedepannya, lanjut Fahmi “diharapkan kerja sama ini dapat membuka dan memperluas akses kerjasama dengan negara-negara lain yang memiliki komitmen serupa untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduknya”.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Population Data CIA World Fact Book (2016) dan Carrin G. And James C. (2006), Korea Selatan membutuhkan waktu 26 tahun untuk meng-cover 97,2% total penduduknya. Sementara itu, hanya dalam waktu 3 tahun, program JKS-KIS kini telah mengcover hampir 70% total penduduk Indonesia. (wan)

Berita Lainnya

Terkini