Budayawan Taufik Rahzen Tegaskan Sanur Sebagai Kedaulatan Budaya Bali

28 Agustus 2016, 00:00 WIB

DENPASAR – Desa Sanur yang terkenal dengan pariwisata budaya itu kian mengukuhkannya sebagai kedaulatan budaya Bali yang mesti dilindungi dan lestarikan.

Menurut Budayawan Taufik Rahzen, Sanur merupaka daerah yang memiliki kedalaman makna kultural dari persaudaraan dan pencerahan.

Taufik memberikan ingatan empat hal yang harus menjadi bahan kajian melihat Sanur sebagai kedaulatan budaya.

Keempat hal itu adalah Prasasti Belanjong, Kedatangan Chen Ho, Puputan Badung, dan Sanur sebagai sumber pencerahan tingkat global.

“Sanur sangatlah tepat untuk dikembangkan sebagai tempat maupun model bagi wisata sadar, tambah Taufik dalam Dialog Budaya Sanur Village Festival pada Jumat di Grya Santrian Gallery Sanur, 26 Agustus 2016.

Ada hal yang cukup menarik ketika pembicara Taufik melontarkan gagasan adanya Kongres Pariwisata untuk dilaksanakan di Sanur.

Taufik senada dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya ketika memberikan pujiannya di pembukaan SVF (24/8) bahwa Sanur adalah model pariwisata terbaik berbasis komunitas terbaik di Indonesia sehingga harus membagi kepada daerah lain di Indonesia.

Segala pandangan dan kebijakan pemerintah tentunya harus dikaji agar pariwisata di Indonesia yang selama ini yang mengandalkan potensi budaya.

Hal itu, sekaligus dapat menjadi benteng kedaulatan budaya, bukan justru mengeksploitasi budaya.

Ketua Umum Sanur Village Festival Ida Bagus Sidartha, yang membuka dialog budaya mengatakan Dialog Budaya adalah bagian penting dari program SVF.

Melalui dialog budaya  tahun ini tema Tat Twam Asi dalam implementasinya melihat kedaulatan budaya menimbang Sanur dalam prespektif waktu akan menjadi sumbangsih bagi peradaban baru berjalanya pembangunan di Sanur dengan tetap menjaga warisan luhur budaya Hindu Bali. (gek)

Berita Lainnya

Terkini