![]() |
CEO BPR Lestari Bali, Pribadi Budiono |
Denpasar – Lestari Group mencatat kinerja memuaskan kini membukukan sisi pertumbuhan aset hingga mencapai Rp5,63 triliun.
CEO BPR Lestari Bali, Pribadi Budiono menyampaikan hal itu saat bincang santai Manajemen Lestari Group dan media dalam acara “Media Gathering” di Bebek Garing Renon, Denpasar, Senin 22 Juli 2019.
Pribadi mengungkapkan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lestari Bali, member of Lestari Group mencatatkan pertumbuhan aset yang memuaskan di triwulan II 2019. Dia menyebutkan, BPR Lestari Bali mencatatkan aset Rp5,63 triliun yang artinya tumbuh sebesar Rp1,1 triliun dibandingkan tahun lalu (Year on Year/YoY).
Jumlah tersebut setara dengan pertumbuhan sebesar 24 persen sejak bulan Juni tahun lalu. Capaian itu membuat jajarannya gembira karena menunjukkan kinerja sehat dan dukungan kepercayaan nasabah atau publik.
Ia menambahkan, rata-rata pertumbuhan perbankan secara nasional sebesar 12 persen dan di Bali tumbuh sebesar 5 persen. “Pertumbuhan kami di triwulan kedua ini cukup menggembirakan, karena kami tumbuh di atas rata-rata industri,” urai Pribadi.
Bertumbuhnya, kinerja BPR diakuinya tak lepas dari kontribusi sektor perdagangan. Kenapa demikian, hal itu karena salah satu strategi BPR Lestari Bali, dengan menalangi terlebih dahulu kreditur yang tengah mengajukan kredit di perbankan nasional atau lainnya
Saat nasabah mengajukan kredit di bank nasional. Karena prosesnya lama, maka pihaknya memberikan dana talangan dulu. “Nanti setelah dananya cair, baru dikembalikan,” katanya menambahkan.
Turut hadir, Chairman Lestari Group, Alex P Chandra yang juga menambahkan kinerja memuaskan tak hanya dicatatkan oleh BPR Lestari Bali, namun juga afiliasi lainnya (Lestari Group).
Pada bagian lain Alex menegaskan, BPR Lestari tumbuh 28 persen atau sebesar Rp1,38 triliun. Artinya, meningkat dari Rp4,94 triliun menjadi Rp6,32 triliun di bulan Juni 2019.
“Secara grup kami tumbuh sangat memuaskan. Total aset seluruh BPR kami di Pulau Jawa yang berada di bawah naungan Lestari Group mencapai Rp686 miliar, tumbuh cukup signifikan sebesar 81 persen Year on Year (YoY),” kata Alex.
Secara pertumbuhan aset cukup positif, risiko kredit mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan angka NPL BPR Lestari Bali sebesar 2,41 persen dan seluruh BPR di bawah naungan Lestari Group mencatat NPL sebesar 2,44 persen.
Jika dilihat sisi industri tingkat risiko kredit BPR Lestari masih berada di bawah industri perbankan nasional yang berada di angka 2,57 persen di bulan April 2019. “Kinerja manajemen dalam menjaga kualitas kredit perlu kita apresiasi,” katanya menegaskan.
Untuk kinerja bisnis yang positif perlu ditunjang dengan peningkatan kemudahan transaksi bagi nasabah. Berbagai inovasi terus dilakukan salah satunya menambah fasilitas di Tabungan Jumbo agar setara dengan pelayanan di bank-bank besar.
“Kami juga siapkan Lestari Mobile Banking sebagai teknologi penunjang transaksi nasabah dalam waktu dekat akan kami perkenalkan beberapa fitur baru di dalamnya,” demikian Alex. (rhm)