JEMBRANA – Bupati Jembrana Putu Artha menjanjikan segera mengangkat guru honorer menjadi guru kontrak mengingat di kabupaten berjuluk bumi mekepung itu masih kekurangan banyak guru. Hal itu ditegaskan Bupati Artha, saat mengumpulkan para pimpinan OPD bertempat di ruang pertemuan Bappeda dan PM Pemkab Jembrana, Senin (8/1/2017).
Dalam pertemuan itu, Kepala Bappeda dan PM, I Ketut Swijana menyebutkan, sistem perencanaan pembangunan saat ini atau tahun 2017 ini sangat ketat. Sesuai peraturan dari pemerintah pusat kepada setiap daerah, harus tuntas pada akhir Bulan Februari 2017.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama dalam perolehan dana transfer baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Bali. Untuk itu OPD harus mengkebut perencanaan. Sesuai sasaran perencanaan dari Pemerintah Pusat, Swijana mengaku kalau dalam proses penyusunan perencanaan ada 6 poin yang menjadi prioritas.
Keenam prioritas itu meliputi pertama pangan, sandang dan papan. Kedua kesehatan, ketiga pendidikan. Keempat adat, agama dan kebudayaan. Kelima tenaga kerja dan Jaminan Sosial. Keenam pariwisata dan Tata Kelola Pemerintahan.
Dari 6 prioritas perencanaan, Bupati Artha memberikan penegasan kepada setiap OPD terutama disektor pendidikan, kesehatan termasuk pelayanan KTP yang selama ini menjadi kendala terutama masyarakat di daerah pedalaman.
Disektor pendidikan, pimpinan OPD harus selektif dalam merencanakan terutama berkaitan dengan perehaban sekolah. Dia tidak ingin ada pilih kasih dalam melakukan perehaban apalagi yang menyangkut pembangunan sekolah.
“Pengalaman masa lalu, ada sekolah yang semestinya diperbaiki ternyata dibiarkan begitu saja dan sebaliknya. Itu saya tidak inginkan lagi,” tegas Bupati Artha. Masih disektor pendidikan, Bupati Artha juga menyoroti tentang keberadaan tenaga guru SD yang masih kurang.
Dari evaluasi yang diterima, saat ini Jembrana masih banyak sekali kekurangan guru di sekolah. Untuk memenuhi sesuai standar, nanti diangkat guru honor menjadi guru kontrak. Tapi bukan asal angkat melainkan sesuai latar pendidikan dan kebutuhan sekolah bersangkutan, “tegasnya. (rhm)