TABANAN – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti selaku Ketua Umum Badan Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot kembali menegaskan dan mendesak agar penerapan e-ticketing segera direalisasikan.
Hingga kini, meski masuk program prioritas Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, penerapan e-ticketing atau tiket elektronik, hingga kini masih belum terealisasi. Sejumlah kendala masih mengganjal seperti terjadinya perubahan sistem dan lokasi yang ideal agar tidak menghambat keluar masuknya wisatawan yang berkunjung.
“Harus segera ada (penerapan e-ticketing). Karena itu sudah menjadi salah satu fokus program di 2017,” kata Bupati Eka saat memimpin rapat saat memimpin rapat tahunan Badan Pengelola DTW Tanah Lot di Kantor Manajemen DTW Tanah Lot, Kamis (16/2/17).
Hanya saja, dia juga tidak menutup mata, dalam upaya merealisasikan penerapannya banyak menemui kendala. Seperti, perubahan sistem dan tempat yang representatif sehingga tidak menggangu alur masuk rombongan wisatawan.
“Terutama saat high season atau libur panjang,” sambung Srikandi PDI Perjuangan Bali itu.
Ada perubahan sistem, tapi sekarang tinggal mengikuti perubahan itu. Soal tempat, bisa direka-reka dulu agar jangan juga sampai menggangu alur masuk rombongan wisatawan yang ujung-ujungnya bisa berdampak ke pelayanan.
Bupati Eka juga menginstruksikan agar dilakukan koordinasi lintas sektoral untuk memecahkan persoalan ini. Kebetulan dalam rapat tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman serta Dinas Perhubungan.
“Kebetulan di sini ada Dinas PU, tolong coba dibantu di mana tempatnya yang layak. Begitu juga Dinas Perhubungan, tolong dibantu juga dikaji di mana tempatnya yang pas agar tidak mengganggu alur masuk wisatawan,” tandasnya.
Sebelumnya, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana dalam paparannya menyebutkan bahwa penerapan e-ticketing sejatinya sudah masuk dalam program prioritas jangka pendek manajemen yang dipimpinnya.
Pihaknya juga berharap penerapan tiket elektronik tersebut secepatnya bisa direalisasikan. Namun, karena harus mempertimbangkan tempat dan adanya perubahan sistem, pihaknya belum bisa merealisasikan program tersebut.
Diakui Adnyana, pihaknya masih bingung di mana harus menempatkan mesin agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan saat masuk ke areal DTW. Karena itu, dia berharap ada dukungan dari semua pihak agar penerapan e-ticketing serta program-program lainnya bisa direalisasikan. Sehingga pelayanan di Tanah Lot bisa lebih baik lagi. (gus)