Bupati Komang Gede Sanjaya Minta Masyarakat Tulus Ikhlas dalam ‘Yadnya’

Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya meminta masyarakat dalam pelaksanaan 'Yadnya' agar benar-benar didasari atas perasaan tulus ikhlas.

7 Agustus 2022, 06:37 WIB

TabananBupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya meminta masyarakat dalam pelaksanaan ‘Yadnya’ agar bukan hanya sebagai kegiatan formal semata namun harus dimaknai betul-betul apa arti dari Yadnya tersebut, yang benar-benar didasari atas perasaan tulus ikhlas.

Hal itu disampaikannya menghadiri uleman Pitra Yadnya Ngaben Bersama yang diselenggarakan masyarakat Desa Adat Gelagah, Desa Payangan, Marga, Tabanan, Jumat, (5/8/2022.

Kehadiran Bupati Komang Gede Sanjaya juga sebagai cerminan komitmen Pemkab Tabanan untuk selalu memberikan dukungan dalam pembangunan di masyarakat, secara konsisten ditunjukkan.

Meski memiliki jadwal kegiatan sebagai seorang kepala daerah cukup padat, tidak menyurutkan semangat Bupati Sanjaya untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

Komang Gede Sanjaya didampingi perwakilan salah satu anggota DPR RI, salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekda, Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, disambut baik masyarakat setempat.

Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bahagia bisa hadir dan berkumpul di kala masyarakat melaksanakan pembangunan, khususnynya Yadnya.

“Kegiatan Yadnya ini dikonsepkan dengan baik dan dirangkaikan dengan kegiatan lainnya seperti upacara Manusa Yadnya, tentu akan sangat menguntungkan bagi masyarakat baik dari segi moril maupun materiil,” tuturnya.

Melakukan yadnya, Sanjaya sudah merupakan kewajiban bagi khususnya umat Hindu di Bali, apalagi ini merupakan pengorbanan suci tulus ikhlas yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat.

Pihaknya meminta, Yadnya ini dilaksanakan bukan hanya sebagai kegiatan formal semata namun harus dimaknai betul-betul apa arti dari Yadnya tersebut, yang benar-benar didasari atas perasaan yang tulus ikhlas di dalam pelaksanaannya.

“Saya sangat apresiasi sekali dan memberikan penghargaan yang tinggi karena masyarakat Desa Adat Gelagah telah melaksanakan Yadnya ini dengan semangat gotong-royong yang kuat dan dengan biaya yang murah,” sambungnya.

Artinya, umat sedharma saat ini sudah semakin paham bahwa membayar hutang kepada leluhur tidak harus dengan biaya yang besar. Dimana dengan beberapa juta saja, sudah bisa melaksanakan Yadnya yang bahkan lebih murah dari harga HP Android,”ujar Sanjaya.

Pihaknya bersyukur, paradigma bahwa biaya kegiatan Yadnya di Bali sangat mahal seiring dengan berjalannya waktu mampu terkikis oleh pemahaman-pemahaman dari masyarakat.

Untuk itu, masyarakat diimbau menghilangkan persepsi-persepsi yang salah yang ada di masyarakat terkait dengan pelaksanaan Yadnya, sehingga kedepannya mampu meringankan beban masyarakat sekaligus diharapkan lebih memperkuat persatuan di masyarakat.

Tak henti-hentinya, Komang Gede Sanhaya mengharapkan juga agar masyarakat disini selalu kompak dan bersatu dalam melaksanakan pembangunan. Selaku pemerintah, pasti akan selalu mendukung dan memberikan doa restu, sehingga kegiatan yang dilakukan masyarakat berjalan dengan lancar dan damai.

Kegiatan Pengabenan yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali sesuai dengan perarem adat dijelaskan I Ketut Sulatra yang selaku Ketua Panitia, diikuti oleh 29 Sawa dengan biaya Rp. 6 Juta per sawa. Yadnya ini juga dipandang sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena dirangkaikan dengan kegiatan Yadnya lainnya, seperti Upacara Manusa Yadnya, dimana puncak Yadnya dilaksanakan pada 8 Agustus 2022 mendatang.

Usai kegiatan ini, sebagai bentuk perhatian juga rasa hormat kepada masyarakat, Bupati Sanjaya melayat ke kediaman dua tokoh spiritual Tabanan yang bertempat di Grya Taman atas berpulangnya salah satu tokoh spiritual Tabanan (Ida Pedanda Gede Putra Keniten Grya Taman Belayu, Belayu, Marga dan di Puri Gede Kamasan, Tabanan.

Bupati Tabanan menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan menyatakan jasa-jasa almarhum sangat banyak bagi pembangunan di Tabanan.

Berita Lainnya

Terkini