Calonkan Jokowi di Pilpres 2019, Ini Alasan Partai Solidaritas Indonesia

11 April 2017, 18:54 WIB
Presiden Joko Widodo bertemu jajaran DPP Partai Solidaritas Indonesia di Istana Negara Jakarta (foto:istimewa)

JAKARTA – Pemilihan Presiden memang masih jauh namun Partai Solidaritas Indonesia sudah mendahului sikap politiknya untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden tahun 2019 mendatang.

Dukungan dan sikap Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) disampaikan saat bertemu Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (11/4/17). Dalam pertemuan berlangsung hangat, penuh canda tawa, tanpa kehilangan substansi membahas berbagai persoalan.

Ketua Umum PSI Grace Natalie menegaskan, bagi PSI, Presiden Jokowi merupakan inspirasi bagi anak-anak muda untuk terlibat politik. “Presiden Jokowi adalah buah nyata dari demokrasi dimana seorang warga biasa bisa menjadi presiden,” tandasnya.

Dalam amatan PSI, selama dua setengah tahun menjabat Kepala Negara, Jokowi terbukti berhasil mengimplementasikan janji-janji politiknya. Dicontohkan keberhasilan pembangunan infrasruktur yang selama ini terbengkalai mulai dikejar, dan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan menjadi program prioritas.

“Atas dasar itulah, PSI siap mendukung pak Jokowi sebagai calon presiden 2019,” kata Grace Natalie dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com. Atas dukungan PSI yang digalangi kaum muda itu, Jokowi berterima kasih dan berpesan agar sebagai partai baru, PSI tampil berbeda.

“Harus ada diferensiasi, kalian harus membangun kredibilitas dan integritas, ciptakan cara komunikasi yang baru, dan turun berkomunikasi langsung dengan rakyat”, pesan Jokowi.

Kepada para pengurus dan kader PSI, Jokowi membagi pengalamannya, yang “nyaris tanpa modal” ketika memenangkan Pilkada di Solo, dan Jakarta. “Kalian harus berani berbeda, jangan tiru model-model kampanye lama,” pesan Jokowi.

Percakapan juga masuk ke soal sosial media yang digandrungi terutama oleh anak muda. Sebagaimana Jokowi, PSI melihat medium baru ini penting, terutama sebagai alat untuk menyampaikan pesan politik.

Tak kalah menariknya, Jokowi sempat menceritakan kisah-kisah jenaka di belakang layar, terkait dengan v-log dengan Raja Salman dan kelahiran anak kambingnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini