Cerita Dibalik Penemuan Kuburan Massal PKI di Jembrana

5 Juli 2015, 05:57 WIB


Kabarnusa.com – Penemuan lima tengkorak dan tulang belulang manusia di
dalam sumur tua yang telah tertimbun sejak lama ternyata berawal dari
pemilik sumur, Wayan Nantrem (60), yang sakit-sakitan.

Lantaran tidak kunjung sembuh, padahal sudah sering berobat di medis
maupun berobat tradisional, Nantrem berusaha mencari orang
pintar.

Dari beberapa orang pintar dan meminta petujuk
kepada leluhurnya melalui ritual khusus dikatakan penyebab sakit dirinya
karena di kebun miliknya reged (kotor), karena di kebun itu dulunya ada
sumur yang dijadikan tempat pembuangan mayat diduga anggota Patai Komunis Indonesia (PKI) yang dibunuh
masal.

“Berbekal petunjuk dari orang pintar tersebut, dia (Nantrem) kemudian
berusaha menanyakan kepada orang-orang yang lebih tua yang terlibat
langsung dengan peristiwa pembantaian PKI di desa tersebut,” terang
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (4/7/2015).

Akhirnya sejumlah pelaku peristiwa yang ditemuinya membenarkan, di kebun itu dahuu ada sumur dan sumur tersebut dijadikan tempat
pembuangan mayat anggota PKI yang dibunuh secara masal.

Bahkan, ada saksi peristiwa yang mengetahui salah satu anggota PKI yang
dibunuh dan dibuang ke sumur tersebut bernama Nginteb, salah seorang
warga Desa Baluk.

Natrem mencari tukang gali sumur untuk menggali
sumur tua di kebunnya yang telah terkubur sejak lama agar bisa
mengangkat tengkorak dan tulang belulang para anggota PKI yang dibuang
ke sumur tersebut agar dia bisa sembuh.

Karena sumur tersebut sudah terkubur sejak lama, dia tidak langsung bisa
menemukan sumur itu. Penggalian sampai dilakukan tiga kali di tempat
berbeda di kebun itu.

Pada penggalian ke empat baru
ditemukan sumur tua berisi lima tengkorak dan tulang belulang manusia.

Atas temuan tersebut, Natrem dan keluarga Ngiteb, salah satu
anggota PKI yang mayatnya di buang di sumur tersebut serta banjar adat
setempat menggelar ritual pecaruan di kebun tersebut dan pengabenan
terhadap lima tengkorang tersebut.

“Cerita ini berdasarkan keterangan dari pemilik sumur. Memang menurut
cacatan sejarah di Desa Baluk banyak lokasi penguburan masal anggota PKI
yang terbunuh,” ujar Putra.(dar)

Berita Lainnya

Terkini