![]() |
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membuka secara resmi pelaksanaan Mahasabha V Pratisentana Bendesa Manik Mas di Pura Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar, Minggu (22/11/2020)/ist. |
Gianyar – Masyarakat Bali diminta untuk tidak cepat terpancing dan
mempercayai isu – isu yang beredar dengan masif di media sosial, yang bisa
mengganggu jalannya program pembangunan yang dijalankan pemerintah.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan itu saat
membuka secara resmi pelaksanaan Mahasabha V Pratisentana Bendesa Manik Mas di
Pura Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar, Minggu (22/11/2020).
Menyikapi permasalahan keyakinan yang belakangan ini mencuat di media
khususnya terkait agama Hindu, pasemetonan sebagai salah satu unsur dari
masyarakat Bali, diharapkan bisa memberikan bimbingan khususnya kepada
pratisenta masing – masing dan masyarakat umum pemeluk agama Hindu agar
meningkatkan sradha bhakti dan keyakinan terhadap agama yang dianut.
“Agar generasi kita tidak mudah terpengaruh untuk mengikuti aliran – aliran
atau keyakinan yang sifatnya kekinian karena kurangnya pemahaman tentang agama
yang dianut, sebaiknya kita semakin pertebal keyakinan kita, ” ucapnya.
Selain itu, agar sering – sering diadakan dharma wecana untuk memberikan
pengertian kepada masyarakat khususnya generasi muda.
Cok Ace juga mengajak masyarakat Bali untuk tidak cepat terpancing dan
mempercayai isu – isu yang beredar dengan masif di media sosial, yang bisa
mengganggu jalannya program pembangunan oleh pemerintah.
Namun lebih kepada menelusuri lebih dalam dan mencari kebenaran terkait berita
– berita yang beredar tersebut. Ia berharap Mahasabha terlaksana dengan baik
dan sukses sesuai yang diharapkan para pratisentana Bendesa Manik Mas.
Panitia Mahasabha Wayan Suwija menjelaskan Mahasabha yang mengambil tema
Meningkatkan Sradha Bhakti Menuju Pratisenthana Mahotama kberagendakan
diantaranya menyempurnakan AD-ART, merapatkan program kerja 2021 – 2025, dan
memilih pengurus yang baru.
Peserta diantaranya melibatkan utusan pengurus kecamatan, kabupaten, hingga
tingkat pusat diantaranya berasal dari Lampung, Lombok, Palu, Sulawesi Tengah
dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. (rhm)