KabarNusa.com –
 Kapal LCT Tanu Pratama dan KMP Nusa Makmur yang tengah mengangkut
 penumpang arus balik ke Bali hanyut terseret arus kuat di Selat Bali,
 saat hendak menyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana.
Beruntung,
 usai berhasil mengindar dari arus kuat, kedua kapal bisa bersandar di
 Pelabuhan Gilimanuk dengan selamat, Rabu (6/8/2014).
Kejadian itu
 tak lepas cuaca buruk, yang kembali melanda perairan selat Bali
 ditandai kuatnya arus bahkan ketinggian gelombang laut mencapai tiga
 meter.
Insiden terjadi sekira 10.00 wita anggin bertiup kencang
 dan arus deras, kapal LCT Tanu Pratama usai bertolak dari Pelabuhan
 Ketapang Banyuwngi, Jawa Timur itupun hanyut terseret arus deras.
Angin kuat ke arah selatan bersamaan air laut pasang memaksa itu LCT Tanu Pratama yang sarat penumpang terseret arus.
Hal
 sama dialami KKMP Nusa Makmur sekira pukul 10.40 Wita, kapal yang
 dinahkodai Sugeng, memuat satu truk besar, tiga truk sedang, 22 unit
 kendaraan kecil dan 84 unit sepeda motor serta 250 orang dan barang 50
 ton juga terseret arus ke arah selatan.
Bahkan, laju kapal oleng terus berlayar di selatan melewati lampu kuning milik PLN.
Beruntung,
 Kapal yang berangkat dari Ketapang pukul 09.30 Wita itu, bisa berlayar
 menyusuri pinggir pantai untuk menghindari arus tersebut.
Akhirnya,
 kedua kapal sekira pukul 12.30 wita bisa sandar di Dermaga Gilimanuk.
 Perjalanan  normal Ketapang-Gilimanuk ditempuh sekira satu jam harus
 ditempuh kedua kapal hingga tiga jam lebih.
Kepala Syahbandar Gilimanuk Nyoman Delon membenarkan kuatnya arus di tengah Selat Bali.
“Kejadian
 tiba-tiba dan tidak diprediksi sebelumnya Tapi syukur kedua kapal
 selamat dan bisa bersandar di Gilimanuk,” tandasnya sembari menambahkan
 tidak ada korban dalam kejadian itu, (dar)
 
 

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 