KabarNusa.com – Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali menetapkan status waspada untuk penyeberangan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menyusul tidak menentunya cuaca belakangan ini.
Syahbandar Gilimanuk Nyoman Delon mengatakan, dalam melayani penyebrangan Gilimanuk-Ketapang mengutamakan keselamatan pengguna jasa.
“Cuaca menjadi faktor penting dalam pelayanan penyeberangan. Sehingga jika cuaca di selat Bali tidak memungkinkan atau cendrung buruk dan berpotensi membahayakan pelayaran, pelayaran harus distop,” tandasnya kepada wartawan, Kamis (11/12/2014).
Biasannya, pemberlakuan sistem buka tutup dengan selalu berkoordinasi terhadap pelabuhan Ketapang karena yang memutuskan adalah pihak Pelabuhan Ketapang,” terangnya.
Cuaca di Selat Bali menurutnya sangat sulit diprediksi. Bahkan prakiraan cuaca yang dirilis dan diterima dari BMKG belum tentu tepat. Sehingga, ketika cuaca tiba-tiba berubah.
“Setiap nahkoda diharapkan tanggap dan selalu mengikuti instruksi dari petugas. Ini wajib diperhatikan oleh semua nahkoda kapal karena ini menyangkut keselamatan pengguna penyebrangan,” imbunya.
Delon mengkhawatirkan, terjadinya hujan disertai angin dan halilintar yang berpeluang menimbulkan gelombang tinggi.
Umumnya itu ditandai ciri awan tebal hitam disertai petir, di sana berpeluang berbahaya untuk pelayaran.
Untuk Selat Bali, arus yang paling deras ada di bagian Selatan masuk perairan Pelabuhan Ketapang sehingga harus diwaspadai para nahkoda kapal. (dar)