Kabarnusa.com – Tembang-tembang bertema religius dan perdamaian akan dilantunkan dalam Langgam Keroncong Bentara #13 bersama Orkes Keroncong Made in Tjrong Bali pada Jumat (3/7/2015) pukul 18.00 wita.
Acara digelar di Bentara Budaya Bali, Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No. 88A, Ketewel, Gianyar.
Bulan Juli tahun ini bertepatan hari besar keagamaan, seperti: Galungan, Kuningan, dan Idul Fitri.
“Memaknai bulan penuh fitrah ini, Langgam Keroncong Bentara yang sudah memasuki seri ketigabelas akan melantunkan tembang-tembang keroncong tempo doeloe hingga kekinian, yang bernada pujaan pada kemuliaan Sang Pencipta,” kata Djaqha MTB, koordinator Orkes Keroncong Made In Tjrong Bali dalam siaran persnya diterima Kabarnusa.com Jumat 3 Juli 2015.
Tembang-tembang yang akan dibawakan dalam pentas kali ini, di antaranya: Pertemuan, Keagungan Tuhan, Kau Selalu di Hatiku, Lenggang Surabaya, Kr Rindu Malam, Juwita Malam, Dinda Bestari, Kr Telomayo, Mutiaraku, Gubahanku, Widuri, Kidung Kasmaran, Bandar Jakarta, Bengawan Solo, Bungga Anggrek, Kr. Harapanku, Renungkanlah, Tuhan, dan Kapan-Kapan.
Orkes Keroncong Made in Tjrong Bali terdiri dari Herman Z (biola), Agus Es (flute), Edi S (cello), Bagus Gaguk (cuk), Herman R (cak), Herry (bass) dan Wawan (melodi). Pada vokal ialah Adinda Dewi, Trenggono, Rico Febrico, Andi Mandala, Ngurah Dewantika, Lisa Emeraldo, Ama Yurima, Wawan Setyawan dan Heri Purwanto.
Putu Aryastawa mengungkapkan, “Agenda Langgam Keroncong Bentara tidak hanya dipersembahkan khusus kepada para penikmat keroncong di Bali, namun juga turut mengundang masyarakat umum.
Tak kalah pentingnya bagi generasi muda untuk menikmati tembang-tembang keroncong serta melestarikan seni musik keroncong ini.
“Pada acara serupa sebelumnya, telah dilantunkan tembang-tembang keroncong dengan tema beragam, seperti: kepahlawanan, cinta kasih, kisah sejarah kota-kota, dan lain sebagainya oleh komunitas-komunitas keroncong di Bali dari generasi tua hingga muda,” tutup Aryastawa (gek).