![]() |
Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali M Setyawan Santoso/foto:Ahmad Rizki Aulia |
Denpasar – Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali M
Setyawan Santoso menyatakan setelah melewati kondisi normal baru aktivitas
masyarakat akan memasuki post new normal atau next normal yang diperkirakan
akan berlangsung hingga bulan Juni tahun 2021 baru bisa pulih sekira 50
persen.
M San, sapaannya, menyampaikan itu di depan peserta pelatihan wartawan ekonomi
yang digelar Bank Indonesia Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (14/10/2020).
Dia memaparkan, Bank Indonesia bergerak pada kebijakan moneter. Artinya, tugas
Bank Indonesia mengatur jumlah pertumbuhan perekonomian masyarakat dan
mengatur kestabilian nilai rupiah.
Sedangkan, inflasi terbagi 3 yaitu, Inflasi inti atau core inflantion, inflasi
harga makanan atau volatile food, & Administered price, contohnya naiknya
harga BBM.
“Kita optimis pertumbuhan ekonomi akan membaik di masa mendatang dengan adanya
pertumbuhan ekonomi di beberapa negara,” M San saat menyampaikan
perkembangan ekonomi terkini “Bali Recent Economic Development”.
Pelatihan Wartawan Ekonomi berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (16/10)
menghadirkan sejumlah pembicara baik dari BI, kalangan media serta pihak
Kemenparekraf dan Pemprov Bali.
Dikatakan Amerika pertumbuhannya membaik dari minus 8 bisa jadi minus 4
persen. Tiongkok bahkan sudah positif, demikian pula Vietnam. “Jadi ini bisa
pengaruhi ekonomi Indonesia menuju lebih baik karena ekspor dan impor akan
bergerak,” tambahnya.
Untuk Bali, pertumbuhan ekonomi belakangan ini juga mulai membaik. Hal itu
didukung antara lain dari sisi konsumsi RT triwulan III yang membaik.
Juga perkembangan mobilitas retail serta rekreasi terus membaik.
“Perkembangan kegiatan usaha perdagangan triwulan III lebih baik dari triwulan
II. Perkembangan penjualan eceran juga naik,” tambahnya.
Kepala Divisi PSBI Departemen Komunikasi Bank Indonesia Nita A. Muelgini yang
menyampaikan materi tentang Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) menjelaskan
ruang lingkup program sejenis CSR ini untuk membantu UMKM, jasa, petani
termasuk pendidikan, lingkungan hidup dan penanganan bencana seperti Covid-19.
Nita menambahkan program ini juga meliputi pemberdayaan perempuan, penguatan
pariwisata dan pelestarian budaya.
Juga menyangkut SDM unggul dengan memberikan bea siswa dimana sampai saat ini
sudah sebanyak 27.200 mahasiswa tersebar di 175 PT (Perguruan Tinggi) yang
menerima melalui komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia).
“PSBI ini ingjn membantu program pemerintah menciptakan SDM unggul,” ujarnya.
Dalam materi lainnya, tentang tennik wawancara yang Efektif disampaikan Fahmi
Achmad ( Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia).
Fahmi mengingatkan wartawan agar menjaga etika saat wawancara seperti minta
izin terlebih dahulu dan memperkemalkan diri. Hindari pertanyaan yang
jawabannya “iya” dan “tidak”, Kalau bisa menanyakan dengan menggunakan kata
“mengapa” dan “kenapa”.
“Jangan terlalu mengandalkan rekaman dari handphone kalau bisa juga catat di
block note,” Fahmi menambahkan.
Sementara itu, saat menyamaikan materi Tehnik Editing Artikel, Kepala Desk
Ekonomi Harian Kompas, Dewi Indri Astuti menyampaikan tahapan – tahapan
menulis berita, menuangkan secara sederhana agar mudah di pahami.
Kemudian, melakukan Konfirmasi kepada semua pihak, didukung dengan data, dan
cara pandang visual. “Cara menulis berita ekonomi kita harus paham apa yang
akan kita tulis, kita harus menyederhanakan, sisipkan data penunjang,
konfirmasi, dan visual thingking,” Dewi memaparkan.
Dewi mengingatkan, berita ekonomi itu harus didukung oleh data.Jangan berhenti
mencari data dan data bisa didapat di mana pun. (riz)