.jpg)
Kabarnusa.com – Televisi berbasis internet mulai mendapat apresiasi positif masyarakat di Tanah Air seperti halnya kehadiran Indonesia Internet televisi (Indonettv.com) yang lahir di Pulau Bali.
Indonettv.com dirintis oleh tiga tokoh muda dari berbagai latar belakang yakni Muhmmad Azmi, Ni Kadek Winie Kaori dan Casko Wibowo dan tengah persiapan launching untuk menyapa penonton, Kamis 26 Februari 2015.
Menurut Azmi, salah satu pendiri Indonettv.com, kehadiran televisi internet itu sejatinya telah lama berkembang di luar negeri. Belakangan, di Indonesia mulai mendapat tempat.
Apalagi, dengan dukungan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang ada, sehingga televisiinternet bisa lebih berkembang dengan cepat.
Pertumbuhan teknologi telekomunikasi seperti gadget, smartphone dan android memungkinkan lebih banyak lagi masyarakat yang mengakses internet.
Saat ini, masyarakat mudah mendapatkan gadget murah untuk mengaskes internet sehingga hal ini semakin membuka peluang mereka untuk mengakses televisi internet yang memiliki konten-konten yang berbeda dan bisa menyaksikan acara live lebih lama.
Bahkan, tayangan atau siaran langsung itu akan tersimpan selama dua tahun, sehingga memudahkan penonton atau masyarakat pemirsa dalam mencari dokumen atau arsip berita yang ditayangkan.
“Televisi internet yang kami bangun ini memiliki jaringan di Bandung Jawa Barat dan beberapa kota lainnya di mana Bali sebagai perwakilan,” kata Azmi.
Sejatinya, Tvinternet ini telah ada sejak 2009, dengan basis kegiatan di Bandung dan barulah tahun ini, melakukan merger dengan para praktisi bisnis di Bali.
Hal sama disampaikan salah satu penggagas Indonettv.com, Erry Wibowo, dengan media baru ini, akan bisa lebih banyak menggali potensi yang ada di Pulau Bali baik budaya hingga hiburan sehingga bisa lebih maksimal.
“Secara market dan teknologi, Bali sangat mendukung untuk pengembangan televisi internet,” sambung Erry yang juga Ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi) Bali itu.
Dalam kesempatan itu, salah satu pendiri Indonettv.com Kaori menambahkan, lewat media baru itu, juga bisa mempromosikan potensi lokal.
“Nantinya untuk bisa mengangkat potensi lokal seperti budaya, UKM, destinasi pariwisata dan lainnya, sehingga ini bisa menjadi media alternatif bagi masyarakat dalam mempromosikan Bali dan Indonesia umumnya,” sambung Kaori. (rhm)
