Dari Limbah Kopi Hingga Canang, KAMI Studio Hadirkan Produk Dekorasi Berkelanjutan

15 Desember 2025, 21:21 WIB

Denpasar – Sampah organik yang sering kita temukan sehari-hari dapat diolah menjadi produk menarik dan bermanfaat. Hal inilah yang dilakukan oleh KAMI Studio, sebuah studio desain yang berfokus mengubah limbah organik menjadi berbagai produk dekorasi rumah yang ramah lingkungan.

KAMI Studio berdiri sejak Juli 2024. Hingga kini, studio ini telah berjalan hampir satu tahun dengan konsisten mengembangkan produk berbasis material alternatif. Tujuan utama didirikannya KAMI Studio yakni mengubah limbah organik menjadi produk fungsional dan artistik sekaligus sebagai solusi terhadap pengelolaan sampah dan kebutuhan gaya hidup berkelanjutan.

Selain itu, KAMI Studio juga mengadakan program pengolahan limbah untuk masyarakat lokal Bali dengan mengajak masyarakat untuk ikut mengumpulkan limbah organik yang selanjutnya diberikan ke KAMI Studio untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat.

Founder KAMI Studio, Mohamad Lukman Rizkika mengungkapkan ide awal pendirian studio ini berangkat dari penumpukan sampah canang di area pura besar di Pulau Serangan, Denpasar, terutama saat perayaan hari raya Galungan dan Kuningan.

“Awalnya, canang tersebut ingin diolah menjadi kertas, namun kemudian dikembangkan menjadi berbagai produk kerajinan untuk membuktikan bahwa limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan” ungkap Lukman.

Saat ini, KAMI Studio memfokuskan produksinya pada home decoration, khususnya untuk interior rumah. Beberapa produk yang telah dihasilkan antara lain lilin, kontainer multi fungsi, trinket dish atau wadah penyimpanan barang-barang kecil serta gantungan kunci. Kedepannya, studio ini berencana mengembangkan produk dekorasi lain.

Bahan baku yang digunakan berasal dari berbagai jenis limbah organik, seperti kertas, limbah canang, ampas kopi, dan cangkang telur.

“Limbah canang dan cangkang telur diperoleh melalui kerja sama dengan salah satu hotel di Ubud, sedangkan limbah kopi didapatkan dari beberapa kafe di Denpasar. Meski kerja sama masih berjalan, pasokan limbah saat ini disesuaikan dengan kebutuhan karena keterbatasan tempat penyimpanan” ujar Lukman.

Dalam proses pengolahannya, seluruh limbah dibersihkan terlebih dahulu. Limbah canang dicacah menjadi bagian kecil, sementara cangkang telur dicuci dan dihancurkan. Setelah itu, semua bahan dikeringkan sebelum diolah menjadi produk siap pakai.

Manfaat terbesar dari produk KAMI Studio adalah mengurangi sampah organik yang selama ini belum banyak dimanfaatkan.

“Hadirnya produk ramah lingkungan ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa sampah organik dapat memiliki potensi untuk diolah menjadi barang bernilai,” ucap Founder KAMI Studio, Mohamad Lukman Rizkika.

Untuk harga produk, KAMI Studio menawarkan variasi harga yang cukup terjangkau. Gantungan kunci dijual dengan harga Rp25.000 hingga Rp50.000 tergantung bentuknya, dan menjadi produk paling diminati oleh masyarakat lokal. Lilin dijual seharga Rp70.000 untuk paket lilin dan tatakan, atau Rp50.000 jika dijual terpisah. Sementara kontainer dijual dengan harga Rp80.000 dan trinket dish dijual mulai dari harga Rp35.000 hingga Rp70.000.

Dari sisi pasar, KAMI Studio menargetkan wisatawan mancanegara sebagai pasar utama karena dinilai lebih menyukai produk kerajinan unik yang terbuat dari bahan daur ulang. Namun, produk gantungan kunci tetap menjadi unggulan di kalangan masyarakat lokal karena harganya yang lebih terjangkau.

Meski demikian, KAMI Studio tentu menghadapi beberapa tantangan, diantaranya aroma alami dari bahan organik yang masih terus diupayakan agar lebih nyaman bagi pengguna.

Kedepannya, KAMI Studio berkomitmen untuk terus berkembang. “Harapannya tentu bisa berkembang menjadi studio desain berbasis material alternatif dan mampu menembus pasar Internasional, dan berkontribusi dalam upaya pengurangan sampah organik khususnya di Bali” harap Lukman, Founder KAMI Studio.

Dengan hadirnya KAMI Studio, menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.***

Berita Lainnya

Terkini